Puluhan Warga Kabupaten Malang Jadi Korban Investasi Bodong

Puluhan Warga Kabupaten Malang Jadi Korban Investasi Bodong

Muhammad Aminudin - detikNews
Rabu, 28 Okt 2020 17:15 WIB
Puluhan warga Kabupaten Malang mengaku menjadi korban penipuan. Mereka termakan bujuk rayu seseorang yang mengaku karyawan bank, yang menawarkan deposito berbunga.
Puluhan korban dimintai keterangan oleh penyidik Satreskrim Polres Malang/Foto: Muhammad Aminudin
Malang -

Puluhan warga Kabupaten Malang mengaku menjadi korban penipuan. Mereka termakan bujuk rayu seseorang yang mengaku karyawan bank, yang menawarkan deposito berbunga.

Hari ini, puluhan korban dimintai keterangan oleh penyidik Satreskrim Polres Malang. Posko pengaduan awalnya dibuka untuk melayani yang tertipu.

Pemeriksaan digelar di Mapolsek Pakis, Kabupaten Malang. Karena mayoritas korban berdomisili di Kecamatan Jabung serta Pakis, Kabupaten Malang.

M Alfan Su'udi (29), salah seorang korban, mengaku sudah menyetorkan uang sebesar Rp 20 juta kepada pelaku. Setoran pertama dilakukan oleh istri Alfan, usai bertemu pelaku yang merupakan seorang perempuan, yang mendatangi rumah mereka di Desa Sidorejo, Kecamatan Jabung pada Agustus lalu.

"Kami total setor Rp 20 juta. Untuk setoran Rp 10 juta dijanjikan bunga sebesar Rp 400 ribu plus HP merek Vivo ketika penyetoran awal dilakukan," ucap Alfan saat ditemui di Mapolsek Pakis, Jalan Raya Pakis, Rabu (28/10/2020).

Uang Rp 20 juta disetorkan Alfan untuk mengikuti program deposito Faedah yang ditawarkan pelaku. Menurut Alfan, pelaku mengaku sebagai karyawan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah.

"Ketika setor, kita diminta tunai dan hanya diberi kuitansi dan HP Vivo serta hadiah payung. Banyak yang tidak sadar, ketika itu jadi korban penipuan, termasuk saya," katanya.

Berbeda dengan Sri Bawon (45), warga Bunut, Kecamatan Pakis yang sudah menyetorkan uang sebanyak Rp 32 juta. Setoran dilakukan secara bertahap dengan mengikuti program pendidikan yang ditawarkan pelaku.

"Saya ikut program pendidikan dengan total setoran Rp 32 juta. Ada beberapa program dan jumlah deposito ditawarkan pelaku. Misalnya, setoran Rp 5 juta akan mendapatkan bagi hasil sebesar Rp 200 ribu setiap bulannya," terangnya ditemui terpisah.

Sama halnya dengan korban lain, Sri hanya diberi bukti kuitansi saat penyetoran uang. Termasuk mendapatkan hadiah langsung dari pelaku. "Orangnya mengaku karyawan BRI Syariah," tegasnya.

Satreskrim Polres Malang secara maraton menggali keterangan korban di Polsek Pakis. Dari pantauan detikcom, mayoritas warga yang menjadi korban merupakan ibu-ibu.

"Hari ini, kami dari Satreskrim Polres Malang tengah meminta keterangan warga atas dugaan tindak pidana penipuan. Modusnya, pelaku menawarkan deposito berlabel salah satu bank," ujar Kanit I Tindak Pidana Umum Satreskrim Polres Malang Iptu Ronny Margas kepada wartawan di lokasi.

Ronny membeberkan, sesuai keterangan korban, pelaku menawarkan beberapa program dengan pemberian bunga setiap bulannya. Yaitu program faedah, simpanan pendidikan dan tabungan haji.

"Pelaku memalsu nama salah satu bank untuk meyakinkan korban, bahwa program-program itu tengah dimiliki bank tersebut. Besaran bunga menyesuaikan setoran deposito. Untuk sementara ada 67 korban yang kita mintai keterangan dengan total kerugian ditaksir hampir Rp 2 miliar," pungkas Ronny.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.