Menjelang libur panjang, wisata Kabupaten Pasuruan siap menerima pengunjung dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Sebagian besar lokasi wisata sudah memiliki sertifikat patuh protokol kesehatan.
"Selama ini kita sering monev, keliling, sambil menyiapkan untuk libur panjang ini. Dari hasil monev, rata-rata sudah menetapkan protokol kesehatan dengan baik. Dan sebagian besar bersertifikat bahwa mereka sudah mematuhi protokol," kata Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan Gunawan Wicaksono, Selasa (28/10/2020).
Gunawan mengatakan tim bidang pariwisata Satgas COVID-19 Kabupaten Pasuruan sudah melakukan peninjauan ke semua objek wisata. Bahkan banyak pengelola yang meminta tim memantau langsung penerapan protokol kesehatan di tempat wisata mereka.
"Kita tinjau, sejauh mana penerapan protokol di tempat mereka. Kalau memenuhi syarat, kita kasih sertifikat dari ketua satgas bidang pariwisata, dalam hal ini Ketua Pengadilan Bangil. Sebagian besar sudah memperoleh sertifikat," terang Gunawan.
Menurut Gunawan tempat-tempat wisata di Pasuruan sudah buka semua. Termasuk tempat-tempat wisata yang dikelola pemerintah desa.
"Sudah buka semua. Mereka semua sudah memenuhi protokol. Wisata desa justru lebih patuh karena di bawah kendali kepala desa," terangnya.
Dalam temuan di lapangan, justru pengunjung lah yang sering kali melanggar protokol kesehatan. "Yang abai itu malah pengunjung. Pelaku wisata sudah menerapkan protokol ketat, tapi ternyata pengujung pas di dalam bergerombol, selama ini itu yang memang terjadi," ungkapnya.
Disebutkannya, kunjungan wisata di Kebupaten Pasuruan belum sepenuhnya pulih. "Masyarakat sendiri juga belum normal seperti sebelum pandemi. Masih banyak warga yang trauma jadi nggak bisa dibayangkan normal seperti sebelum pandemi," pungkasnya.
Kabupaten Pasuruan memilki objek wisata alam seperti gunung, air terjun, pemandian, agrowista hingga pantai. Daerah ini juga memiliki objek wisata buatan seperti taman bermain, kebun binatang hingga wisata desa.
Pasuruan juga memiliki wisata sejarah berupa sejumlah candi hingga wisata religi berupa makam para wali. (iwd/iwd)