Kapolsek Kemlagi AKP Supriadi mengatakan, korban adalah Sariyono (66), warga Kelurahan/Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto. Identitas korban diketahui setelah pihak keluarga melapor ke polisi karena kehilangan anggota keluarga mereka pada Senin (19/10) sore.
"Keluarganya mengenali dari ciri-ciri gigi setengah patah cincin dan baju yang ditemukan di TKP," kata Supriadi saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (20/10/2020).
Jasad Sariyono ditemukan pencari porang di hutan Bukit Butak, tepatnya di petak 26 Resort Pemangku Hutan (RPH) Kemlagi, Dusun Medowo, Desa Mojodowo, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto kemarin pagi sekitar pukul 09.00 WIB.
Dari hasil olah TKP, polisi menemukan kemeja lengan panjang warna biru tua, celana dalam pria warna biru muda, serta cincin warna perak di jari tengah tangan kiri mayat. Menurut Supriadi, barang-barang itu dipastikan milik Sariyono.
"Sesuai identifikasi keluarganya menyatakan baju itu benar milik korban. Kami kuatkan lagi melalui pemeriksaan di RS Bhayangkara Surabaya. Setelah pemeriksaan langsung disucikan dan dibawa pulang keluarganya kemarin malam," terangnya.
Berdasarkan keterangan keluarga, lanjut Supriadi, Sariyono keluar dari rumahnya dengan jalan kaki sekitar 5-6 hari yang lalu. Menurut dia, pria yang sudah menduda itu memang suka jalan-jalan sendiri.
Namun, dia tak bisa memastikan penyebab korban sampai di tengah hutan Bukit Butak yang berjarak sekitar 25 Km dari tempat tinggalnya. "Ini yang saya tak tahu, dia tersesat atau bagaimana kami tak tahu. Yang jelas bapak ini sering jalan keluar rumah," ujarnya.
Berdasarkan visum luar terhadap jenazah Sariyono, tambah Supriadi, dokter forensik tidak menemukan tanda-tanda penganiayaan. "Hasil visum luar tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Penyebab kematiannya mungkin kurang cairan, asupan makanan," tandasnya. (iwd/iwd)