Asyik Kejar Burung, Pria di Situbondo Temukan Kerangka Manusia

Asyik Kejar Burung, Pria di Situbondo Temukan Kerangka Manusia

Ghazali Dasuqi - detikNews
Selasa, 20 Okt 2020 16:27 WIB
penemuan kerangka di situbondo
Polisi mengevakuasi kerangka yang ditemukan (Foto: Ghazali Dasuqi)
Situbondo - Sesosok mayat yang sudah tinggal kerangka menghebohkan warga Desa Landangan, Kecamatan Kapongan. Kerangka manusia itu ditemukan warga teronggok di tepi areal perkebunan berjarak sekitar 100 meter dari jalan raya pantura setempat.

Ada dugaan, mayat tinggal kerangka itu berkelamin pria. Namun, melihat kondisinya yang sudah tinggal tulang belulang, polisi enggan berspekulasi. Usai olah TKP, kerangka manusia itu langsung dievakuasi ke rumah sakit untuk kepentingan penyelidikan.

"Diduga kelaminnya memang pria. Tapi untuk memastikan, kami masih menunggu hasil identifikasi. Mayat ini akan segera dievakuasi untuk keperluan penyelidikan," kata Kapolsek Kapongan AKP Pramana kepada wartawan di lokasi, Selasa (20/10/2020).

Keterangan yang diperoleh detikcom, mayat tinggal kerangka itu kali pertama ditemukan Pardi, warga setempat. Saat itu, pria 40 tahun itu sedang asyik mencari rumput untuk pakan ternaknya. Tiba-tiba ada seekor burung terbang rendah, hingga membuat Pardi penasaran ingin menangkapnya.

Saat mengejar burung itulah, Pardi mendadak menemukan mayat tinggal kerangka itu. Saat itu, kondisi mayat sudah tinggal kerangka. Ada sejumlah lembar pakaian di dekatnya, namun kondisinya sudah mulai rusak.

"Saya sadar itu mayat orang waktu lihat tengkorak kepalanya," tandas Pardi.

Sadar yang dilihatnya tidak wajar, dia pun langsung mengontak warga lainnya dan diteruskan ke polisi. Tak lama, polisi tiba di lokasi. Kabar penemuan mayat itu dengan cepat menyebar, hingga warga banyak berdatangan ingin melihat. Untuk mensterilkan lokasi, polisi pun segera memasang garis polisi di sekitar mayat.

"Kondisinya sudah tinggal tulang, dan tidak begitu bau. Mungkin ini sudah agak lama, sekitar 3 bulanan. Yang jelas, penemuan kerangka ini masih akan kami selidiki," tegas Pramana. (iwd/iwd)