Memanfaatkan halaman belakang rumah, warga Desa Senduro Lumajang ini membuat miniatur truk dibantu dua pegawainya. Miniatur truk yang dibuatnya sangat mirip dengan truk asli lengkap dengan asesorisnya.
Tahap awal membuat kerajinan ini yakni membuat pola. Selanjutnya memotong kayu sesuai ukuran truk yakni 30x80 cm. Kayu yang sudah diporong kemudian dihaluskan menggunakan amplas.
Langkah berikutnya adalah merakit potongan kayu menjadi sebuah miniatur truk. Antarbagian kayu direkatkan menggunakan lem dan paku. Sejumlah bagian truk seperti spion serta asesoris lainnya juga dibuat secara manual sehingga miniatur truk ini mirip truk aslinya.
Ide awal membuat miniatur truk ini berawal ketika Slamet membuatkan sebuah miniatur truk untuk anaknya. Kerajinan miniatur truk buatannya ternyata mendapat pujian warga saking detilnya. Ia pun yang sebelumnya bekerja sebagai buruh bangunan akhirnya fokus memproduksi kerajinan miniatur truk ini.
![]() |
"Ide awal membuat kerajinan ini ketika anak saya minta dibuatkan miniatur truk. Hasil kerajinan buatan saya diminati warga sehingga saya fokus untuk menekuni membuat kerajinan ini " ujar Slamet kepada detikcom, Kamis (15/10/2020).
Dalam satu minggu, Slamet mampu memproduksi 30 unit miniatur truk. Hasil kerajinannya dikirim ke sejumlah kota di Jawa Timur seperti Lamongan, Bojonegoro, Tuban, Kediri , Tulung agung, dan Jombang. Namun pesanan miniatur truknya sempat menurun akibat dampak COVID-19. Kini ia hanya menerima pesanan dua belas unit miniatur truk setiap minggunya.
"Selama pandemi Corona ini ada penurunan, dari sebelumnya 30 unit per minggu sekarang hanya sekitar 12 unit per minggunya. Untuk pemasaran kerajinan miniatur truk ini ke sejumlah kota di Jatim, " ujar Slamet.
Satu unit miniatur truk model awal dijual Rp 950 ribu. Namun, untuk miniatur truk yang sudah dicat serta dilengkapi asesoris lampu bisa mencapai Rp 2 juta per unitnya. (iwd/fat)