Dua mobil water cannon kemudian dioperasikan dengan menembakkan air ke arah pendemo. Tak lama, pendemo yang anarkistis kocar-kacir meninggalkan lokasi.
Kericuhan kurang dari setengah jam itu kemudian berhenti. Batu dan benda-benda lain terlihat berserakan di halaman gedung DPRD.
Sejumlah fasilitas rusak, seperti dua pos jaga Satpol PP milik DPRD dan beberapa motor yang diparkir di sebelah utara. Aparat kepolisian dengan alat pelindung lengkap terlihat bersiaga depan gedung DPRD Kota Malang.
![]() |
Wakil Ketua DPRD Kota Malang Rimzah mengaku pihaknya siap menemui perwakilan pendemo untuk mendengarkan aspirasi yang akan disampaikan.
"Kami tetap menunggu dan siap mendengarkan aspirasi yang akan disampaikan. Tetapi kami sesalkan, justru ada tindakan anarkis," ujar Rimzah kepada awak media.
Dua oknum pendemo sempat diamankan oleh anggota DPRD dan aparat keamanan ketika merangsek masuk ke dalam gedung DPRD.
(fat/fat)