Manjakan Pasien COVID-19, Gedung Diklat PNS Banyuwangi Berfasilitas Bak Hotel

Manjakan Pasien COVID-19, Gedung Diklat PNS Banyuwangi Berfasilitas Bak Hotel

Ardian Fanani - detikNews
Selasa, 06 Okt 2020 21:48 WIB
Gedung Pendidikan dan Pelatihan PNS
Gedung Pendidikan dan Pelatihan PNS (Foto: Ardian Fanani )
Banyuwangi - Puluhan pasien positif COVID-19 sudah mulai dikarantina di Gedung Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berada di Desa Tamansari, Kecamatan Licin. Agar tak bosan, pasien yang tergolong orang tanpa gejala (OTG) ini mendapatkan fasilitas bak hotel.

Juru Bicara Satgas COVID-19 Banyuwangi, dr. Widji Lestariono mengatakan, saat menjalani masa isolasi tentu pasien OTG harus dalam keadaan fresh, baik kondisi tubuhnya maupun pikirannya. Oleh sebab itulah, ada sejumlah fasilitas yang disiapkan oleh Satgas untuk memanjakan pasien OTG. Mulai dari kamar yang bersih, fasilitas olahraga, Wi-FI, dan lain sebagainya.

"Subuh kita bangunkan untuk salat bersama. Kemudian jam 6 pagi sarapan, dilanjutkan senam di halaman mulai jam 7 sampai setengah 8 agar mereka terkena sinar matahari. Saat sore hari, kita siapkan kegiatan olahraga, mulai dari bola plastik dan juga tenis meja," katanya kepada detikcom, Selasa (6/10/2020).

Saat pasien beraktivitas inilah, kamar isolasi dibersihkan dan disemprot disinfektan oleh petugas. Sehingga saat mereka kembali ke kamar untuk menjalani isolasi, ruangan sudah dalam kondisi steril. Pelayanan ini dilakukan untuk tidak memberatkan pasien.

"Usai senam pagi, pasien kembali ke kamar masing-masing untuk membersihkan diri. Di dalam kamar sudah kita sediakan televisi, Wi-fi, dispenser dan kompor untuk membuat teh, kopi, maupun mie," imbuhnya.

Sejauh ini sudah ada 19 pasien OTG yang menjalani isolasi di Gedung Diklat PNS. Dimana dua orang diantaranya sudah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang.

Tak hanya itu, Satgas COVID-19 juga berencana mengundang pemusik jalanan untuk memberi hiburan kepada pasien dua kali dalam seminggu.

"Rencananya kita akan bekerjasama dengan Dinas Pariwisata mengundang pemusik jalanan. Juga untuk menggelar pengajian setiap malam jumat. Ini masih kita kaji. Intinya kita ingin pasien selama menjalani isolasi dalam kondisi bahagia," tuturnya.

Rio menambahkan dalam setiap aktivitas yang dilakukan pasien OTG diberlakukan protokol kesehatan ketat, termasuk seluruh petugas yang berjaga di sana. Hal ini bertujuan agar mereka tidak menjadi sumber penularan baru COVID-19.

Selain itu, mereka tidak diperkenankan meninggalkan lokasi karantina sebelum dinyatakan sembuh. Masyarakat luar juga dilarang keras untuk memasuki lokasi karantina.

"Gedung Diklat dijaga ketat oleh petugas gabungan dari TNI-Polri, BPBD, dan tenaga kesehatan. Pasien tidak boleh keluar dari lokasi karantina, dan sebaliknya masyarakat dilarang masuk ke dalam," tegasnya.

Dengan penjagaan dan pemberlakuan protokol kesehatan ketat, masyarakat sekitar diimbau agar tidak khawatir tertular COVID-19 dari pasien OTG yang menjalani karantina di Gedung Diklat PNS.

"Penularan COVID-19 ini kan melalui droplet saat orang berbicara atau bersin. Jarak percikan tersebut satu sampai 1,5 meter. Selama masyarakat tidak masuk ke area karantina, pasti tidak akan tertular," tutup dr Rio yang juga menjabat Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi ini. (iwd/iwd)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.