Akhir Perseteruan Kasat Sabhara dan Kapolres Blitar

Round-Up

Akhir Perseteruan Kasat Sabhara dan Kapolres Blitar

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 04 Okt 2020 09:53 WIB
kasat sabhara polres blitar
Kasat Sabhara Polres Blitar AKP Agus Hendro Tri Susetyo (Foto: Hilda Meilisa Rinanda)
Surabaya -

Kasat Sabhara Polres Blitar AKP Agus Hendro Tri Susetyo pada Kamis (1/10) mendatangi Polda Jatim. Agus berniat resign jadi polisi karena kecewa dengan kearoganan Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani.

Perseteruan Kasat Sabhara dan Kapolres Blitar ini sempat panas di media dengan segala argumen dan pembelaan keduanya. Namun kasus ini berakhir dengan urungnya Agus resign.

Agus akhirnya memilih untuk tidak mengundurkan diri. Keputusan ini dipilih Agus usai mendapatkan konseling dan mediasi dari Polda Jatim.

"Ndak mengundurkan diri, sudah selesai. Jabatannya masih Kasat Sabhara, memang ditarik ke Polda Jatim, tapi jabatannya sekarang masih Kasat Sabhara. Kan nggak serta merta begitu, ada prosesnya," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada detikcom, Sabtu (3/10/2020).

Truno menyebut apa yang terjadi antara Agus dengan Fanani merupakan sebuah miskomunikasi. Truno menyebut pihaknya telah melakukan mediasi antarkeduanya. Hasilnya, keduanya sepakat untuk berdamai.

"Kasusnya sudah selesai, sudah ditangani Polda Jatim," kata Truno.

Tonton juga 'Polda Jatim: Kasat Sabhara yang Dimaki Kapolres Blitar Batal Mundur':

[Gambas:Video 20detik]

"Karena fungsinya pembinaan, setiap personel Polri itu bisa dilakukan pembinaan melalui biro SDM. Dan sayang ya kalau memang pengunduran diri, atau pensiun dini. Itu mungkin sesaat pada saat itu yang bersangkutan dalam kondisi labil atau emosional," pungkas Truno.

Sebelumnya, Agus datang ke Polda Jatim, Kamis (1/10) dengan membawa surat pengunduran diri yang ditujukan kepada Kapolda Jatim dengan tembusan ke Kapolri.

"Jadi saya datang ke Polda Jatim saya sengaja mengirim surat pengunduran diri saya sebagai anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia. Jadi hari ini saya resmi mengundurkan diri kepada Bapak Kapolda, nanti tembusannya Bapak Kapolri dan lain-lain. Hari ini sudah saya ajukan tinggal tunggu proses lebih lanjut," kata Agus di Mapolda Jatim, Kamis (1/10).

Agus menambahkan hatinya tidak bisa menerima dengan perlakuan arogansi Kapolres kepada anak buahnya. Tak hanya itu, Agus mengakui dalam bertugas memang setiap anggota polisi tidak selalu sempurna. Namun, dia tidak terima dengan setiap umpatan kasar yang dilontarkan kepadanya dan anggota lain.

"Alasan saya mengundurkan diri karena saya tidak terima, hati saya tidak bisa menerima selaku manusia dengan arogansi Kapolres saya. Sebenarnya ini sudah akumulasi dari senior saya. Akumulasi kasat yang lain," imbuhnya.

"Namanya manusia tentu ada kelebihan dan kekurangan. Setiap beliau marah, ada yang tidak cocok itu maki-makian kasar yang diucapkan. Mohon maaf, kadang sampai menyebut binatang, bajingan dan lain-lain. Yang terakhir, sama saya sebenarnya tidak separah itu. Hanya mengatakan bencong, tidak berguna, banci, lemah dan lain-lain," ungkap Agus.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.