Viral Soal Ekasila, Teno Prasetyo: Itu Pidato Bung Karno

Viral Soal Ekasila, Teno Prasetyo: Itu Pidato Bung Karno

Muhajir Arifin - detikNews
Jumat, 02 Okt 2020 19:47 WIB
Teno-Hasjim
Teno-Hasjim (Foto: Muhajir Arifin)
Pasuruan -

Pidato Cawalkot Pasuruan Raharto Teno Prasetyo soal ekasila menjadi sorotan dan viral. Teno menegaskan ia mengutip pidato Bung Karno.

Hal itu disampaikan Teno dalam konferensi pers di Jalan Veteran, Kota Pasuruan, Jumat (2/10/2020). Sebelum memberikan klarifikasi, Teno memutarkan video pidato saat deklarasi kampanye damai tanggal 26 September lalu.

"Seperti kita ketahui bersama, teman-teman bisa menyaksikan sendiri statemen saya yang mana yang mengatakan bahwa saya ingin mengubah Pancasila. Jadi pidato yang saya sampaikan pada saat deklarasi kampanye damai adalah pidato Bung Karno pada 1 Juli 1945 di hadapan BPUPKI," kata Teno.

Didampingi Cawawalkot M Hasjim Asjari, ketua partai pengusung dan ulama, Teno mengatakan bahwa konsepsi gotong royong yang ia jadikan sebagai dasar perjuangan dan pembangunan Kota Pasuruan tidak didapat dari sembarang tempat. Konsepsi itu, katanya, diambil dari pemikiran proklamator Republik Indonesia.

"Konsepsi gotong royong adalah hasil ekstraksi dari narasi besar kebangsaan. Gotong royong menjadi fondasi besar bagi berlangsungnya kehidupan berbangsa dan bernegara. Konsep gotong royong mengandung banyak unsur yang hidup di tengah masyarakat Indonesia," terangnya.

Dalam konsep gotong royong bisa ditemukan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, kebangsaan, dan nilai sosial. Konsep gotong royong Bung Karno digali dari sejarah panjang peradaban bangsa Indonesia.

"Kalaupun ada beredar potongan video yang sifatnya menghasut bisa jadi itulah sosok yang ingin mengubah Pancasila sesungguhnya. Bisa jadi tidak senang bahwa masyarakat Kota Pasuruan bisa hidup aman, nyaman, tentram, gugus rukun berdampingan dalam bingkai kebhinnekaan. Pancasila sudah final," ungkapnya.

Teno mengatakan pihaknya merasa dirugikan dan mempertimbangkan upaya hukum.

"Pasti ada upaya hukum, nanti kita akan upayakan seperti saya katakan tadi bahwa bisa jadi orang yang memotong, bahkan kalau kita melihat potongan-potongan itu sebenarnya potongan itu tidak ada yang menyebutkan saya ingin mengganti Pancasila, tetapi justru narasinya yang dituliskan justru itulah yang membuat hasutan," pungkasnya.

Pidato itu sendiri disampaikan Teno dalam deklarasi kampanye damai Pilkada Kota Pasuruan yang diselenggarakan KPU Kota Pasuruan, Sabtu (26/9). Videonya diunggah ke akun youtube resmi KPU Kota Pasuruan.

"Seperti kita ketahui bersama Kota Pasuruan dengan keanekaragamannya, dengan dinamikanya, miniatur Indonesia, bisa disatukan, saling bahu-membahu, demi kemajuan Kota Pasuruan. Seperti halnya bangsa Indonesia dengan keanekaragaman yang bisa disatukan dalam sebuah frame Pancasila," kata Teno dalam pidatonya.

Cawali nomor urut 2 ini kemudian mengatakan keanekaragaman merupakan kekuatan dalam suatu bangsa. Keanekaragaman, juga merupakan kekuatan suatu daerah.

"Seperti kita ketahui bersama, dalam Pancasila, sebuah keanekaragaman adalah sebuah kekuatan dalam membentuk suatu bangsa, dalam membentuk suatu daerah. Jika kita peras Pancasila, munculah ekasila yang didapatkan dari trisila, yaitu dari sosio nasionalis, sosio demokratis, ketuhanan yang berkebudayaan. Dan jika kita peras lagi, kita kristalisasi lagi, hanya ada satu kata untuk mewujudkan Kota Pasuruan yang lebih maju dan sejahtera adalah dengan cara bergotong royong," terangnya.

Halaman 2 dari 2
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.