Pidato Cawalkot Pasuruan Raharto Teno Prasetyo yang menyinggung ekasila viral di media sosial. Teno menegaskan pidato itu bukan visi dan misi.
"Hari itu adalah deklarasi kampanye damai bukan paparan visi dan misi. Saya mengajak warga untuk starting poinnya adalah untuk melaksanakan kampanye damai dan bergotong royong. Saya nggak mau ada perpecahan. Mungkin yang lain (calon lain) memaparkan visi dan misi tapi saya tetap memegang topik bahwa hari itu adalah deklarasi damai," kata Teno, Kamis (1/10/2020) malam.
Ketua PDIP Kota Pasuruan itu meminta warga menyimak pidato secara utuh. Yang mana tujuannya ajakan kampanye damai di tengah keanekaragaman.
"Saya merangkum bingkai bahwa Pasuruan ini dengan keanekaragamannya kita bisa, sebagai miniatur Indonesia," ujar Teno.
Cawalkot petahana ini menegaskan bahwa pidato yang viral sudah dipotong. Ada pihak yang ingin mengganggu stabilitas Kota Pasuruan.
"Kalau dipelajari pidato itu, prinsipnya adalah bagaimana dengan kegotongroyongan kita membangun Kota Pasuruan. Jadi jangan dipotong-potong. Itu ada oknum yang sengaja memainkan. Jadi tolong Pasuruan yang sudah kondusif ini jangan dipecah belah dengan cara memotong atau menghasut dengan memotong-motong video yang seharusnya itu satu kesatuan," tegasnya.
Cawawalkot M Hasjim Asjari menegaskan pidato tersebut bukan penyampaian visi dan misi. Itu adalah ajakan agar warga Pasuruan tetap rukun meski berbeda pilihan.
"Itu bukan visi misi. Intinya yang ingin disampaikan Pak Teno adalah, kalau kita pengen maju bersama, mensejahterakan bersama, harus gotong royong. Poinnya di situ," kata Hasjim.
Pidato itu disampaikan dalam deklarasi kampanye damai Pilkada Kota Pasuruan yang diselenggarakan KPU Kota Pasuruan, Sabtu (26/9). Videonya diunggah ke akun youtube resmi KPU Kota Pasuruan.
"Seperti kita ketahui bersama Kota Pasuruan dengan keanekaragamannya, dengan dinamikanya, miniatur Indonesia, bisa disatukan, saling bahu-membahu, demi kemajuan Kota Pasuruan. Seperti halnya bangsa Indonesia dengan keanekaragaman yang bisa disatukan dalam sebuah frame Pancasila," demikian pidato yang disimak.
"Seperti kita ketahui bersama, dalam Pancasila, sebuah keanekaragaman adalah sebuah kekuatan dalam membentuk suatu bangsa, dalam membentuk suatu daerah. Jika kita peras Pancasila, muncullah ekasila yang didapatkan dari trisila, yaitu dari sosio nasionalis, sosio demokratis, ketuhanan yang berkebudayaan. Dan jika kita peras lagi, kita kristalisasi lagi, hanya ada satu kata untuk mewujudkan Kota Pasuruan yang lebih maju dan sejahtera adalah dengan cara bergotong royong," lanjutnya.
Teno berharap seluruh rangkaian Pilwali Pasuruan berlangsung lancar dan damai. Setelah tanggal 9 Desember, seluruh warga kembali bersatu.
"Semoga panggung pilkada ini hanya satu hari. Setelah tanggal 9 Desember mari kita berkumpul kembali siapapun nanti yang amanah dan dipercaya oleh warga Kota Pasuruan untuk memimpin Kota Pasuruan," tutupnya dalam pidato.