Arkeolog Temukan Jejak Permukiman Kuno Dekat Situs Candi Patakan Lamongan

Arkeolog Temukan Jejak Permukiman Kuno Dekat Situs Candi Patakan Lamongan

Eko Sudjarwo - detikNews
Selasa, 29 Sep 2020 14:59 WIB
Lamongan ternyata menyimpan banyak jejak arkeologi. Kali ini, jejak arkeologi berupa bekas pemukiman kuno yang ditemukan di Lamongan.
Jejak permukiman kuno di Lamongan/Foto: Eko Sudjarwo/detikcom
Lamongan -

Lamongan ternyata menyimpan banyak jejak arkeologi. Kali ini, jejak arkeologi berupa bekas permukiman kuno yang ditemukan di Lamongan.

Jejak permukiman yang diperkirakan dari masa Majapahit ini, ditemukan tak jauh dari Situs Candi Patakan yang baru selesai ekskavasi tahap 4. Jejak arkeologi ini diakui oleh Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Jatim Wicaksono Dwi Nugroho.

Wicaksono mengungkapkan, jejak permukiman kuno tersebut ditemukan di perbatasan Desa Pamotan dan Desa Selorejo, Kecamatan Sambeng.

"Lokasi temuan permukiman ini kita temukan di hutan kawasan Perhutani, di perbatasan Desa Pamotan dan Desa Selorejo, Kecamatan Sambeng. Lokasi ini tak jauh dari Situs Patakan. Kurang lebih 10 km dari Desa Patakan yang dikenal warga dengan nama Kawasan Alas Boto," kata Wicaksono saat berbincang dengan wartawan, Selasa (29/9/2020).

Saat dilihat, tambah Wicaksono, pihaknya menemukan banyak benda-benda arkeologi dengan sebaran yang cukup luas. Yaitu 200 meter persegi. Temuan benda-benda kuno tersebut juga beragam. Mulai dari pecahan tembikar, pecahan terakota hingga mata uang kepeng.

"Sebaran cukup banyak tapi banyak yang diambili warga saat kelola lahan," ujarnya.

Menurut Wicaksono, beberapa benda kuno yang ditemukan tersebut di antaranya mata uang koin kepeng, hiasan terakota, pecahan keramik dan juga batu bata. Selain itu, mereka juga menemukan batu lumpang yang sudah pecah dan juga pecahan miniatur rumah, kendi dan wadah serta tembikar halus.

Lihat juga video 'Warga Pasuruan Temukan Susunan Batu Bata Kuno Saat Bangun Irigasi':

[Gambas:Video 20detik]



"Kalau dilihat, benda-benda purbakala ini dimungkinkan berasal dari masa Majapahit atau abad 15," jelasnya.

Kesimpulan sementara, tambah Wicaksono, lokasi ini adalah sebuah kompleks perumahan atau permukiman masa Majapahit. Bukan sekadar permukiman, tapi sebuah permukiman elit atau bangsawan dari abad 15 atau era Majapahit.

"Kompleks permukiman cukup besar dan luas. Dari temuan yang ada, pecahan tembikar halus, terakota maupun pecahan miniatur rumah ini adalah tinggalan para bangsawan di masa itu. Tembikar ini juga tembikar halus bergaya Majapahit," imbuhnya.

Hanya saja, saat melakukan eksplorasi terhadap situs bersejarah yang berada di kawasan hutan ini, Wicaksono menyebut, dirinya belum menemukan struktur bangunan kuno. Temuan awal berupa koin kepeng, pecahan tembikar, terakota dan lainnya, kata Wicaksono, akan mereka bawa untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.

"Penanda lainnya yang semakin menguatkan kalau kawasan ini adalah permukiman kuno adalah temuan batu bata merah 30 x 18 cm, yang sama dengan temuan era Majapahit lainnya dan sebaran temuan batu bata ini cukup banyak dan tersebar," ucapnya.

Sementara Kabid Kebudayaan pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Lamongan, Mifta Alamuddin mengatakan, pihaknya bersama BPCB Jatim melihat lokasi temuan bekas permukiman kuno ini berdasarkan laporan dari masyarakat. "Dari laporan masyarakat yang kemudian kita tindaklanjuti dengan melihat langsung ke lokasi," pungkas Mifta.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.