Jejak Raja Airlangga di Lamongan layak dijadikan tempat wisata sejarah. Pasalnya, peninggalan masa Airlangga di Lamongan tidak hanya di Situs Candi Patakan, tapi tersebar di banyak lokasi.
Sejarahwan Dwi Cahyono mengungkapkan, paling tidak jejak tersebut sudah ada di 2 kecamatan di Lamongan, yaitu Kecamatan Sambeng dan Kecamatan Ngimbang.
"Pada contoh kasus 2 kecamatan ini saja, kita mendapati adanya sejumlah situs, di mana pada situs-situs itu kita mendapatkan temuan yang menarik. Yaitu sumber data infografis berupa bentuk prasasti. Radiusnya tidak berjauhan, bahkan ada yang 1 desa ada 2 prasasti. Seperti Prasasti Sumbersari 1 dan Sumbersari 2," kata Dwi saat berbincang dengan wartawan, Selasa (29/9/2020).
Dengan adanya sebaran ini, lanjut Dwi, di mana radius yang terbilang berdekatan, boleh jadi di masa lampau, titik-titik itu memiliki kaitan dengan Desa Patakan sebagai desa utama. Menurutnya ini merupakan sesuatu yang unik karena ada sekumpulan desa yang bertetangga, yang memiliki peninggalan sejenis.
"Yang menarik dari beberapa desa yang bertetangga dengan Desa Patakan itu adalah desa-desa yang memiliki prasasti. Baik prasasti yang masih bisa dibaca sebagian, yang kemudian bisa diketahui apa pokok isinya, atau yang sudah tidak dibaca atau aus," imbuh Dwi
Ia menambahkan, diperkirakan isi prasasti relatif sama meski tidak dalam tahun yang sama. Yaitu penetapan sebagai tanah perdikan.
Wisata apa yang cocok? Dwi menyebut, desa-desa sekitar Desa Patakan bisa membuat kegiatan historical touring atau jelajah sejarah Airlangga. Sehingga desa-desa ini bisa saling berjejaring dan kunjungan yang dilakukan wisatawan bukan kunjungan hanya ke Situs Patakan, tapi kunjungan yang lebih dari satu situs.