Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Jawa Timur merasa dipersekusi oleh massa Surabaya Adalah Kita. KAMI Jatim mempertimbangkan untuk melaporkan gabungan ormas tersebut.
"KAMI Jatim sedang rapat dengan KAMI Pusat. Salah satunya membahas soal potensi (laporan persekusi) itu," kata Ketua Komite Eksekutif KAMI Jatim, Donny Handricahyono saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (29/9/2020).
Donny menjelaskan, pihaknya telah memberi laporan kepada KAMI Pusat soal adanya dugaan persekusi yang menimpa anggotanya pada Senin (28/9). Baik yang ada di Gedung Juang 45 Surabaya, maupun di Graha Jabal Nur di Jalan Jambangan Surabaya.
"KAMI Jatim sudah laporan dan rapat dengan pusat. Nantinya apakah KAMI Jatim akan lapor ke pihak berwenang, masih ditunggu instruksi dari pusat," jelas Donny.
Acara KAMI di Surabaya Dapat Penolakan, DPR: Semua Harus Tahan Diri:
Untuk saat ini, Donny meminta seluruh anggota KAMI Jatim tidak terprovokasi akan adanya dugaan persekusi tersebut. Ia menyebut KAMI sebagai organisasi yang bermoral.
Diketahui sebelumnya, KAMI Jatim hendak menyelenggarakan acara di Gedung Juang 45. Namun, acara tersebut diblokade oleh sekelompok ormas yang tergabung dalam Surabaya Adalah Kita. Anggota KAMI Jatim yang hendak memasuki Gedung Juang di-sweeping hingga diusir oleh massa dari Surabaya Adalah Kita.
Bahkan pantauan detikcom di lokasi, beberapa anggota KAMI Jatim sempat bersembunyi di gang yang ada di Jalan Pakis Tirtosari III.
"Awalnya kita ramah tamah di Graha Jabal Nur. Kita menunggu keadaan di Gedung Juang 45. Tapi kemudian yang kita dengar info kawan di lapangan, Gedung Juang 45 dikuasi oleh kelompok tidak dikenal, dan kawan kita di sana dipersekusi dan diusir, sehingga tidak memungkinkan di sana (untuk digelar acara)," Kata Agus Ma'shum selaku Wakil Ketua Komite Eksekutif KAMI Jatim saat konferensi pers di Puri Mas Surabaya, Senin (28/9).