"Setelah didesain dan dicetak sketsanya di kertas, langkah berikutnya adalah melubangi kertas sesuai dengan sketsa gambarnya dengan pen cutter," ujarnya.
Proses melubangi kertas itulah tahap yang paling rumit, karena membutuhkan ketelitian dan kesabaran, sebab seluruhnya dilakukan secara manual. Hasil tahap tersebut akan terlihat saat seluruh rangkaian gambar disatukan.
Sa'ad menjelaskan, setelah seluruh sketsa dilubangi, kertas tersebut dirangkai satu per satu pada kotak pigura. Pada setiap kertas yang dipasang diberikan jarak setengah hingga 1 cm menggunakan potongan stereofoam.
"Kemudian pada tahap akhir adalah memasang lampu LED di bagian paling belakang atau penutupnya," ujar Sa'ad.
![]() |
Mahasiswa ini mengaku tidak menyangka hasil karyanya mendapat banyak respons positif setelah diunggah di Instagram. Sejumlah pesanan pun datang untuk berbagai keperluan.
"Ada yang pesan untuk kado pernikahan, kemudian untuk lamaran dan juga ada yang untuk hiasan. Jadi konsumen bisa memesan sesuai dengan gambar yang diinginkan," imbuhnya.
Untuk satu unit karya Sa'ad Alam Yusuf Irawan ini dihargai mulai dari Rp 200 ribu, yang disesuaikan dengan ukuran dan tingkat kerumitan. "Ukurannya 20 x 20 cm paling standar mulai Rp 200 ribu dan ukuran 20 x 30 cm mulai Rp 250 ribu," kata Sa'ad.
Bisnis yang berawal dari kepepet tersebut kini mulai mendatangkan pundi-pundi rupiah. Ia berencana mengembangkan karyanya dengan berbagai model dan kreasi yang lain.
(fat/fat)