"Saya berkomitmen berkampanye bermartabat untuk pemilih sehat. Saya juga meminta KPU, seluruh Komisioner, untuk galakkan pemilih agar memaksimalkan kehadiran di situasi pandemi," ujar Machfud Arifin di Surabaya, Sabtu (26/9/2020).
Machfud berjanji selama tahapan Pilwali Surabaya 2020, pihaknya tidak akan berbuat curang. Paslon ini juga berjanji akan memerangi semua potensi kecurangan di Pilwali Surabaya 2020.
"Saya tidak akan merampok dan mencopet suara di Pemilu ini. Saya juga tidak akan membakar atau menghilangkan form C1. Saya juga mengajak warga Surabaya bersama-sama menjaga agar proses demokrasi di Pilwali Surabaya ini tidak tercoreng oleh kecurangan yang bisa saja muncul dan terjadi, jangan sampai kemenangan warga surabaya yang sangat mengiginkan perubahan, dikalahkan dengan kecurangan," tegasnya.
Mantan Kapolda Jatim ini juga pesan kepada KPU Surabaya agar terus menyosialisasikan Pilkada Serentak 2020. Agar, angka Golput tidak tinggi. Machfud mengaku memiliki data soal tingkat partisipasi Pilwali Surabaya yang selama ini angka golputnya cukup tinggi.
"Di Surabaya tidak pernah lebih dari 60 persen (partisipasi pemilih) saya paham itu," terang Pria yang juga Mantan Ketua TKD Jokowi-Ma'ruf saat Pilpres 2019 ini.
Ketua KPU Surabaya Nur Syamsi memastikan jika pihaknya bakal menggenjot partisipasi pemilih di Pilwali Surabaya kali ini. Ia pun tidak memungkiri jika di Pilwali Surabaya 2015 partisipasi pemilih kurang memuaskan.
"Target kami sesuai dengan target nasional di angka 70 persen untuk partisipasi pemilih. Kalau di Pilwali Surabaya 2015 lalu, partisipasi pemilih di angka 53.2 persen," ujar Nur Syamsi. (iwd/iwd)