Video seorang penjual bubur kacang ijo fasih berbahasa Jepang di Surabaya viral di medsos. Kemampuan berbahasa Jepang penjual bubur itu mengundang banyak pujian dari netizen.
Video berdurasi 45 detik itu viral saat diunggah oleh akun Instagram nexs.japanesecenter. Dalam captionnya, akun tersebut menjelaskan bahwa penjual bubur fasih bahasa Jepang itu berjualan di Jalan Kranggan, Surabaya atau tepat di seberang toko sepatu Bata.
Dikatakan bahwa video tersebut merupakan kiriman dari kawannya saat melintas di jalan tersebut. Dari penelusuran detikcom, diketahui penjual bubur itu bernama Saleh Faiz alias Faiz Tosal (53). Faiz mengaku kaget jika video yang menampilkan dirinya berbahasa Jepang itu kemudian viral.
Faiz mengaku kemampuan bahasa asingnya itu didapat sejak bekerja di Bali. Dia mengaku dirinya merasa malu jika harus sering memakai bahasa asing. Sebab dirinya tidak mau dikatakan pamer dengan kemampuan bahasanya.
"Nanti kalau sering pakai bahasa asing kan dibilang pamer. Sedangkan penampilan saya persis tukang becak. Apalagi saya cuma tamatan S1. SD maksudnya," kelakar pria asal Bangkalan, Madura itu.
Sehari-hari, Faiz selalu menyisipkan bahasa asing dalam percakapan kepada anak-anaknya. Bahkan kerap saat memarahi anaknya lebih sering memakai bahasa asing.
Tonton juga 'Keren! Tukang Bubur Kacang Ijo di Surabaya Lihai Bahasa Jepang':
"Ya sedikit-dikit satu dua kosakata iya. Kadang saya marahin anak itu saya sisipin bahasa Jepang dan Inggris. Anak saya ada tiga masih kecil-kecil. Dua laki-laki dan seorang perempuan," tandas pria 53 tahun itu.
Dia pun berharap kelak anak-anaknya bisa berbahasa Jepang seperti dirinya. Selain itu dengan keahliannya berbicara bahasa Jepang, itu mengubah peruntungannya.
Apalagi selain jago bahasa Jepang, dirinya juga menguasai bahasa Inggris. Hal itu ia dapatkan saat bekerja di Bali sekitar 20 tahun secara otodidak dari teman-temannya.
![]() |
"Tak jarang pelanggan berharap mudah-mudahan ada orang yang membutuhkan kemampuan bahasa dan bisa mengubah nasib saya, bilangnya gitu. Ya saya amini saja," terangnya.
Dia mengaku selalu merawat kemampuan bahasanya. Salah satunya adalah dengan menonton televisi yang menampilkan bahasa asing.
"Saya buat lihat TV yang memakai film berbahasa Inggris atau Jepang. Nah di situ kadang saya ingat lagi. Ya ingat kosakata, ingat pas di pantai masa lalu dulu," ungkapnya.