Petugas Kebersihan di AS Ditembak Mati gegara Salah Alamat

Petugas Kebersihan di AS Ditembak Mati gegara Salah Alamat

Haris Fadhil - detikNews
Minggu, 09 Nov 2025 12:09 WIB
Ilustrasi penembakan
Ilustrasi penembakan (Foto: Getty Images/Synthetic-Exposition)
Indiana -

Otoritas Amerika Serikat (AS) menyelidiki apakah akan mengajukan tuntutan terhadap seorang pemilik rumah di Indiana yang menembak mati seorang petugas kebersihan rumah. Peristiwa itu disebut terjadi saat petugas kebersihan itu tidak sengaja muncul di alamat yang salah.

Dilansir BBC, Minggu (9/11/2025), polisi mengatakan mereka menemukan Maria Florinda Rios Perez (32) tewas dalam pelukan suaminya di teras depan sebuah rumah pada Rabu (5/11) sesaat sebelum pukul 07.00 waktu setempat.

Pihak berwenang telah menanggapi laporan tentang kemungkinan penyerbuan rumah di Whitestown, pinggiran kota Indianapolis. Polisi menyebut korban dan suaminya tampaknya muncul bukan untuk memasuki rumah tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka telah secara resmi menyerahkan kasus tersebut ke Kejaksaan Wilayah Boone untuk ditinjau guna menentukan apakah akan diajukan tuntutan pidana. Polisi belum mengidentifikasi orang-orang di rumah tersebut atau siapa yang melepaskan tembakan.

ADVERTISEMENT

Polisi mengatakan kasus tersebut 'kompleks, sensitif, dan terus berkembang, dan tidak pantas serta berpotensi berbahaya untuk mengungkapkan informasi tersebut'. Mereka mengimbau kesabaran dan memperingatkan tentang 'penyebaran misinformasi daring yang mengkhawatirkan' tentang kasus ini.

Suami korban, Mauricio Velazquez mengatakan kepada CBS News bahwa dia menginginkan keadilan bagi istrinya. Laporan berita menyebutkan istrinya adalah seorang ibu dari empat anak dan berasal dari Guatemala. Dalam wawancara dengan afiliasi CBS, WTTV, Velazquez mengatakan peluru menembus pintu rumah.

"Seharusnya mereka menelepon polisi dulu, alih-alih menembak tiba-tiba seperti itu," katanya melalui seorang penerjemah.

Jaksa Wilayah Boone, Kent Eastwood, mengatakan kepada The Indianapolis Star bahwa kasus ini rumit karena hukum 'stand-your-ground' negara bagian tersebut. Hukum stand-your-ground berlaku di banyak negara bagian AS dan sebagian besar mengizinkan seseorang untuk melindungi diri mereka sendiri dengan menggunakan kekuatan yang wajar, termasuk kekuatan mematikan, untuk mencegah kematian atau cedera tubuh yang parah.

Insiden serupa telah menjadi berita utama di seluruh AS dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2023, Ralph Yarl yang saat itu berusia 16 tahun ditembak dua kali setelah membunyikan bel pintu rumah yang salah di Missouri. Andrew Lester, yang berusia 80-an, mengaku bersalah dan meninggal dunia saat menunggu vonis.

Di New York, Kaylin Gillis yang berusia 20 tahun meninggal dunia setelah ditembak saat memasuki jalan masuk rumah yang salah. Pemilik rumah yang menembaknya kini menjalani hukuman 25 tahun penjara.

Simak juga Video 'Ancaman Trump ke Nigeria: Setop Bantuan hingga Operasi Militer':

Halaman 2 dari 2
(haf/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads