Ratusan kawula muda Surabaya yang nongkrong di Jalan Ketabang Kali di-rapid test on the spot oleh petugas gabungan Satpol PP Kota Surabaya, BPB Linmas, Polisi dan TNI serta Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Mereka tidak bisa berkutik saat petugas secara mendadak mendatangi lokasi.
Dari pantuan detikcom, sekitar pukul 19.25 WIB ratusan muda mudi sudah duduk di kursi yang disiapkan. Mereka menunggu antrean untuk dilakukan rapid test.
Selain di Jalan Ketabang Kali yang terdapat beberapa kedai kopi tersebut, petugas juga menyisir warkop-warkop yang berada di seberang Kalimas. Sedangkan Jalan Ketabang Kali diblokade oleh petugas di dua sisi jalan, semuanya tidak bisa lari dari sergapan petugas.
Melihat keramaian, seorang pengendara motor justru nekat menerobos blokade. Alih-alih mencari jalan keluar, pengendara tersebut malahan terjebak dan diminta untuk melakukan rapid test. Sempat terjadi perdebatan antara pengendara dan petugas. Bahkan pegendara tersebut mencoba menerobos keluar dengan motornya namun kembali diblokade petugas.
"Saya mau mencari jalan kok malah disuruh rapid itu gimana, suruh mbayar nggak mau saya," kata pengendara tersebut di Jalan Ketabang Kali, Jumat(25/9/2020).
"Ini prosedur kita bapak, nuwun sewu untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. Nuwun sewu, gratis bapak. Kalau ada yang menarik biaya silakan catat nama saya," jelas petugas.
Kepala Satpol PP Kota Surabaya Eddi Christijanto mengatakan razia terus dilakukan di semua titik yang menjadi pusat tongkrongan di Surabaya.
"Ini hari keempat. Kita lakukan di daerah Ketabang. Karena di sini merupakan tempat Kumpulnya anak-anak muda. Kita survei memang tempat anak-anak muda. Termasuk Sentra PKL di seberang sungai," kata Eddi.
"Karena 40 persen penderita korona itu anak-anak muda. usia di bawah 30 tahun. Ini menjadi perhatian Kita. Sejauh mana bisa memutus Mata rantai Corona pada anak-anak muda," lanjut Eddi.
Eddi menambahkan rapid tes on the spot menarget 300 hingga 500 orang setiap hari.
"Ini rapid test gratis. Rapid test anti gen. Artinya mendekati swab. Sebenarnya warga Kota mengikuti rapid test ini ada keuntungannya. Karena medekati swab. Kita ambilnya bukan darah namun lendir yang ada di hidung," ungkap Eddi.
Eddi menambahkan pihaknya setiap hari akan mendatangi tempat nongkrong anak-anak muda. Kepada mereka akan diberlakukan perlakukan yang sama yakni rapid test on the spot.
![]() |
"Semuanya. Semuanya kami akan lakukan rapid test on the spot," ujar Eddi.
Eddi juga mengakui, dalam razia ini, sempat ada yang hendak melarikan diri. Namun oleh petugas dilakukan blokade agar mereka tidak bisa menghindar.
"Ada. namun kan sudah kami blokir. Mereka boleh keluar Setelah menunjukkan bukti kertas sudah mengikuti rapid test," tandas Eddi.