Puluhan orang diamankan saat petugas gabungan melakukan razia protokol kesehatan di tempat hiburan malam di Surabaya. Mereka dibawa ke Polrestabes Surabaya.
Mereka yang diamankan segera didata, di tes urine, dan juga di-rapid test. Hasilnya, 7 orang positif narkoba dan 9 orang reaktif.
Razia protokol kesehatan tersebut dilakukan secara terpisah. Satpol PP Kota Surabaya bersama Polrestabes Surabaya dan TNI menyasar di tempat Karoke De Berry di Jalan Banyu Urip. Di sana, petugas mendapati De Berry tetap buka meski terkesan tak buka.
Oleh petugas, De Berry dianggap telah melanggar Perwali No 33 tahun 2020 karena tetap buka saat jam malam. Karaoke keluarga itu pun dilakukan penutupan sementara. Sedikitnya 80 orang yang terdiri dari karyawan dan pengunjung dibawa ke Polrestabes Surabaya.
Sementara Satpol PP Jatim bersama Polda Jatim dan TNI mendatangi sebuah kafe di lantai dasar Tunjungan Plaza. Di sana petugas mendapati kerumunan dan dilakukan penyitaan KTP dan sidang di tempat. Selain itu, mereka juga mendatangi Royal KTV Karaoke di Jalan Embong Malang.
Di sana petugas mendapati tempat karaoke yang buka. Petugas sempat dikelabui dan karyawan tidak kooperatif. Akhirnya 10 orang yang terdiri dari manajeman dan karyawan bawa ke Polrestabes Surabaya.
Puluhan orang yang terjaring razia dites urine, rapid test, dan menjalani sidang tipiring. Hasilnya terdapat 7 orang positif narkoba dan 9 orang reaktif rapid test.
"Yang positif narkoba 7 dan yang reaktif 9, itu (hasil) yang di karaoke tadi malam. Yang 7 positif (narkoba) lansung diserahkan ke Satresnarkoba," kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran kepada detikcom, Rabu (22/9/2020).
Sudamiran menerangkan 9 orang reaktif berasal dari Royal KTV 1 orang, manajemen De Berry 3 orang dan pengunjung De Berry 5 orang. Sementara 7 orang yang positif semuanya berasal dari De Berry.
Sementara itu Kasat Reskoba Polrestabes Surabaya AKBP Memo Ardian saat dikonfirmasi membenarkan pihaknya menerima limpahan 7 orang positif narkoba hasil razia RHU pada Selasa (22/9) malam.
"Ada beberapa positif (tes urine) ineks dan sabu. Saat ini masih kami kembangkan," kata Memo.