Polisi Mojokerto membentuk relawan penegak disiplin protokol kesehatan COVID-19. Sesuai namanya, puluhan relawan tersebut membantu pemerintah mendisiplinkan warga Bumi Majapahit dalam mematuhi protokol kesehatan.
Relawan penegak disiplin protokol kesehatan COVID-19 dikukuhkan Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander, di lapangan apel Polres Mojokerto, Jalan Gajah Mada, Kecamatan Mojosari.
Relawan ini berjumlah 60 orang. Terdiri dari relawan Semangat Masyarakat (Semar), Sahabat Polisi, Info Seputar Mojosari (ISM), serta relawan Satuan Komunitas Pecinta Alam (Saku Alam).
"Kami harapkan relawan penegakan disiplin protokol kesehatan COVID-19 bisa membantu pemerintah untuk menegakkan disiplin masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan," kata Dony dalam rilis yang diterima detikcom, Senin (21/9/2020).
Para relawan bakal memberi edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19. Mulai dari memakai masker, mencuci tangan dengan sabu, menjaga jarak, hingga menghindari kerumunan.
Karena Kabupaten Mojokerto masih menjadi zona oranye penyebaran virus Corona, sampai saat ini tercatat 792 pasien positif COVID-19 di Bumi Majapahit. Terdiri dari 634 pasien sembuh, 131 pasien dirawat, serta 27 pasien meninggal dunia.
"Karena masih banyak masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan. Mereka cenderung acuh akan keselamatan diri dan lingkungannya," terang Dony.
Terlebih lagi, saat ini Kabupaten Mojokerto menjadi salah satu daerah yang menggelar Pilkada serentak 2020. Menurut Dony, Pilbup tahun ini menjadi momen bersejarah karena menjadi pesta demokrasi pertama yang diselenggarakan di tengah pandemi Corona.
"Sukses atau tidaknya Pilkada tergantung semua pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung. Para calon dan masyarakat dituntut taat pada ketentuan yang ada. Penyelenggara Pemilu yakni KPU dan Bawaslu juga harus bekerja obyektif dan transparan," jelasnya.
Oleh sebab itu, Dony meminta TNI-Polri bersinergi dengan penyelenggara Pemilu dan seluruh komponen masyarakat. Sehingga setiap permasalahan yang muncul di lapangan dapat dipecahkan bersama.
"Tim relawan juga harus mampu membantu mendewasakan masyarakat dalam berdemokrasi. Sehingga tidak mudah terprovokasi isu-isu dan berita bohong yang beredar dan menimbulkan keresahan," pungkasnya.