Wakil Sekretaris Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Surabaya Irvan Widyanto mengatakan, pihaknya telah menyetop kerja sama dengan 5 hotel. Meski begitu, kerja sama itu bisa berlanjut jika diperlukan lagi.
"Sementara di-close karena pasien tidak ada. Total ada 5 hotel yang kami hentikan kerja samanya. Tapi sewaktu-waktu bisa kerja sama lagi," ujar Irvan kepada detikcom, Sabtu (19/9/2020).
Menurut Irvan, meski sewaktu-waktu bisa kerja sama lagi, ia berharap tidak ada lagi penambahan pasien. Sedangkan saat ini, hotel untuk karantina pasien COVID-19 hanya tinggal Asrama Haji.
"Tinggal Hotel Asrama Haji. Semoga tidak terjadi (ada lonjakan pasien COVID-19). Karena kita berupaya keras untuk itu," tutur pria yang juga kepala BPB Linmas Surabaya itu.
Sebelumnya diberitakan, Pemkot Surabaya menghentikan sementara kerja sama dengan beberapa hotel yang selama ini menjadi tempat karantina pasien COVID-19 tanpa gejala. Alasannya, karena sudah tidak ada pasien yang dirawat di situ.
"Karena pasien kita habis, yang selama ini dirawat di hotel itu sudah kosong. Jadi mulai kemarin itu hotel kita setop dulu karena tidak ada pasien yang di situ, biasanya antara 2 sampai 4 hotel," ujar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kepada wartawan di rumah Dinas Wali Kota, Jalan Sedap Malam, Kamis (17/9).
Risma mengatakan, penyetopan hotel sebagai tempat karantina dilakukan sejak kemarin. Pihaknya juga terus melakukan percepatan tes swab kepada pasien sehingga hasilnya cepat keluar. Apalagi saat ini, Pemkot Surabaya sudah memiliki Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Surabaya yang difungsikan untuk memeriksa spesimen.
Tonton video 'Kematian Pasien Corona di ICU Tinggi, Luhut 'Sentil' Manajemen RS':
(sun/bdh)