Sebuah video diduga korban aksi lempar batu oleh pesilat beredar di aplikasi percakapan WhatsApp. Video dengan durasi 28 detik itu menunjukkan seorang pria mengalami luka berdarah di wajah.
Pria tersebut tampak mengusap luka di bawah hidung dengan kaus warna hitam yang dipakainya. Dalam video terdengar suara lantang seorang pria yang berusaha menenangkan korban.
"Gak popo to koe tapi, STK to (Ndak papa to kamu, tapi. STK ya)," ucap suara seorang pria di video seperti didengar detikcom, Jumat (18/9/2020).
Dalam rekaman video yang tampak banyak warga itu juga terdengar suara sahutan. "Ngeneki piye Bro (Seperti ini gimana bro)," ucapnya.
Pada akhir video tampak seorang polisi dan diteriaki sajah satu warga yang meminta polisi agar adil. "Ojo ngono pak sing adil (Jangan gitu pak yang adil)," teriak seorang pria.
Kejadian tersebut terjadi di Kelurahan Tawangrejo Kecamatan Kartoharjo kota Madiun dini hari tadi sekitar pukul 02.00 WIB. "Kejadian tadi padi sekitar jam 02.00 WIB, rame di sekitar tugu gambar pesilat itu," ujar Andi (24) warga Kelurahan Tawangrejo, Kecamatan Kartoharjo, kota Madiun saat di konfirmasi detikcom di rumahnya.
Andi yang rumahnya hanya berjarak sekitar 100 meter dari lokasi kejadian mengatakan dirinya sempat mendengar dan melihat konvoi sepeda motor. Konvoi sepeda motor tersebut memakai baju seragam salah satu perguruan silat.
"Ada konvoi berseragam hitam sepertinya usai dari acara," ujar Andi yang enggan menyebut nama perguruan silat.
Ketua RT 19, Mari, membenarkan kejadian tersebut terjadi di wilayahnya dan sudah ditangani kepolisian. "Tadi malam jam 22.00 WIB saya masih di sekitar lokasi belum ada apa-apa kok infonya tadi pagi kejadiannya. Tapi semalam pak polisi sudah ada di lokasi," ujar Mari.
Pantauan detikcom lokasi kejadian yang berada di Jalan selatan SPBU Terminal Purbaya kota Madun, terdapat sebuah tugu Persaudaraan Setia Hati Winongo. Sekitar tugu yang dekat dengan warung dan mini market itu tampak ramai warga beraktivitas dan lalu lalang.
Tugu yang diduga dilempar batu orang tak dikenal tampak mengalami kerusakan di bagian tulisannya.
Sementara itu Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Madiun Subakri membenarkan kejadian tersebut. "Infonya betul tapi detailnya belum tahu saya. Infonya antar warga (konflik)," kata Subakri.