Gabungan Non Government Organization (NGO) menyayangkan polemik di masyarakat terkait riwayat pendidikan paslon Pilwali Pasuruan. Polemik tersebut dinilai tak produktif dan menggerus substansi Pilkada yang bertujuan mencari pemimpin terbaik.
"Beberapa hari ini viral di media sosial soal ijazah dari bapaslon yang dianggap tidak sah atau tidak memiliki ijazah. Nah, itu ramai di medsos. Ini menciptakan atmosfer Pilwali tidak sehat sekarang," kata Ketua Lembaga Bantuan Hukum Pijakan Rakyat Nusantara (LBH Pijar), Lujeng Sudarto dalam pernyataan sikap di Taman Kota Pasuruan, Rabu (16/9/2020).
Lujeng mewakili sejumlah elemen antara lain Pasuruan Demokrasi Watch (PasDewa) hingga Pusat Studi Advokasi dan Kebijakan (Pusaka). "Jangan sampai proses demokrasi ini tidak sehat, saya kira warga tidak perlu disuguhi hoaks atau kabar-kabar bohong," tambah Lujeng.
Untuk itu gabungan NGO menantang kedua paslon membuka data dan riwayat pendidikan mereka masing-masing. Mereka bisa memanfaatkan ruang publik berupa media massa atau kanal lainnya.
"Tujuannya, agar polemik yang tidak menyehatkan ini tidak berkepanjangan dan tidak menjadi fitnah. Masyarakat seharusnya disuguhi visi misi dan gagasan para calon," imbuhnya.
Aktivis Pasuruan Demokrasi Watch (PasDewa), Totok menambahkan, tantangan tersebut sebagai bentuk akuntabilitas dan transparansi politik. "Kami minta bapaslon berani membuka riwayat pendidikan mereka ke publik sebagai bentuk keterbukaan," paparnya.
Riwayat pendidikan paslon ramai diperbincangkan di masyarakat. Hal itu karena tiga calon menggunakan ijazah SLTA saat mendaftar di KPU, sementara selama ini di nama mereka tersemat gelar kesarjanaan. Di media sosial, hal itu menjadi isu liar menjurus fitnah.
Ketua KPU Kota Pasuruan Royce Diana Sari saat dikonfirmasi menegaskan berkas pencalonan kedua pasangan, yakni Raharto Teno Prasetyo-Moch Hasjim Asjari dan Saifullah Yusuf-Adi Wibowo sudah lengkap dan memenuhi syarat.
"Untuk ijazah, Raharto Teno Prasetyo, Moch Hasjim dan Saifullah Yusuf menggunakan ijazah SLTA, sedangkan Adi Wibowo menggunakan ijazah S2. Sudah memenuhi syarat," kata Royce.
Pilwali Pasuruan diikuti dua pasangan calon. Yakni Saifullah Yusuf-Adi Wibowo yang diusung PKB, Golkar, PKS, PAN dan PPP. Sementara Raharto Teno Prasetyo-Moch Hasjim Asjari diusung oleh PDIP, Hanura, Gerinda dan NasDem.