Surabaya -
Bentuk antisipasi penyebaran sekaligus pemutusan mata rantai COVID-19, Pemkot melakukan tes swab ke petugas penyelenggara Pilwali Surabaya. Puluhan petugas KPU dan Bawaslu Surabaya melakukan tes swab.
Pelaksanaan tes swab ini berlangsung selama tiga hari. Mulai Kamis (10/9) hingga hari ini Sabtu (12/9).
"45 Orang KPU, kalau Bawaslu 12 orang itu termasuk juga OB-nya. Kita terus mulai dari tiga hari ini, termasuk bawaslu," kata Wakil Sekertaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Surabaya Irvan Widyanto di ruang kerjanya, Sabtu (12/9/2020).
Untuk hasilnya, Irvan mengatakan dua hari setelah swab akan keluar. Hasilnya pun juga akan langsung disampaikan ke penyelenggara Pilwali Surabaya tersebut.
Irvan menjelaskan, alasan pemkot melakukan tes swab ini mengantisipasi adanya klaster Pilkada.
"Kita mempertimbangkan kesehatan dan keselamatan mereka. Jadi harus jalan terus dan juga, kasihan kalau kemudian, istilahnya nanti jadwal pilkada bisa tersendat," ucapnya.
Sterilisasi kantor dengan penyemprotan disinfektan juga sudah dilakukan. Irvan mengaku KPU Surabaya sudah menerapkan protokol kesehatan. Bahkan saat assesment, KPU sudah membentuk satgas mandiri untuk penerapan protokol kesehatan.
"Termasuk menerapkan disinfeksi di ruangan kantor KPU itu. Kita gugus tugas membantu melakukan penyemprotan secara rutin di luar area KPU. Kalau gedung dilakukan satgas mandiri KPU, dia sudah membentuk satgas mandiri. Di Bawaslu juga sama," jelasnya.
Jika ditemukan ada petugas yang terkonfirmasi positif COVID-19, pihaknya akan menyusun sistem protap tracing bersama dengan KPU.
"Nanti KPU yang menyampaikan kepada kita (untuk tracing) dan ini demi keselamatan bersama, juga kita harus menghargai privasi KPU Surabaya. Kita juga dengan KPU sudah menyusun sistem untuk seperti apa nanti ada yang konfirmasi," pungkasnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini