Kapolresta Blitar, AKBP Leonard M Sinambela menegaskan, peristiwa yang terjadi di kantor KPU Kota Blitar menjadi bahan evaluasi pihaknya dalam pengamanan Pilwali Blitar.
"Ini menjadi bahan evaluasi kami. Apa maksudnya mengirim bunga dan kertas berbentuk boneka ini, tujuannya apa. Kami cek alat buktinya," tandasnya.
Sementara Praktisi Spiritual Kota Blitar, Inda Vineyyajana mengaku kembang, boneka dan jarum yang dikirim ke KPU Kota Blitar adalah media mengirim energi negatif. Termasuk santet. Biasanya ditujukan kepada seseorang yang tidak disukai. Bisa jadi persaingan dalam satu pekerjaan. Dan jarum ini nanti bisa melukai.
"Simbol jarum dan benang, jarum untuk melukai. Sedangkan benang, dia akan terhubung terus dengan si pembuat santet. Pembuat akan terus memantau, pergerakannya seperti apa dan berisiko seperti apa," jelas mentor membangun kekuatan pikiran ini.
![]() |
"Dilihat dari media yang dipakai, itu kelas kopral. Tenang saja, saya melihat banyak energi positif di sana (Kantor KPU Kota Blitar). Karena kalau kelas jenderal, dia mampu mengubah dimensi media menjadi tidak kasat mata. Tidak kelihatan. Bisa mengubah dimensi benda menjadi angin. Atau sebaliknya, atau kita tidak bisa lihat," ungkapnya.
Jika melihat hanya satu jarum yang dikirim, Inda menilai sasaran energi negatif ini ditujukan pada satu orang. Namun dampaknya ke kelompok di mana orang itu sering berinteraksi. Misalnya sering bertengkar atau banyak terjadi perbedaan pendapat.
Masa berlakunya, menurut Inda tidak bisa ditentukan. Namun Inda memastikan kiriman itu tidak terlalu berisiko atau tidak menimbulkan kerusakan yang berarti.
"Biasanya yang bersangkutan hanya merasa jadi sering lelah, sering tidak bersemangat. Tidak sampai menimbulkan kerusakan berat," pungkasnya.
(fat/fat)