Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya meminta maaf atas kejadian logo PDIP jadi lambang sila ke-4. Kejadian itu tidak ada unsur kesengajaan. Permohonan maaf itu karena ada salah satu guru saat mengajar program belajar daring terjadi kesalahan mengklik atau input data.
"Kemarin ada salah satu guru kami, pada waktu mengajar, terjadi kesalahan ngeklik atau input data," kata Kepala Dinas Pendidikan Surabaya, Supomo kepada wartawan di kantor Humas Pemkot Surabaya Jalan Jimerto, Rabu (9/9/2020).
Bahkan dispendik melakukan klarifikasi kepada guru yang mengajar dalam program belajar daring, Afita Nurul Aini. Guru tersebut juga tidak tergabung dalam organisasi apapun.
"Setelah kami kemarin klarifikasi dan pemeriksaan terhadap Bu Fita menurut pengakuannya tidak ada sedikitpun kesengajaan, kebetulan bukan saatnya ngajar. Tapi Bu Fita ini adalah guru pengganti, seharusnya Bu Wahyu yang mengajar, karena sakit akhirnya digantikan Bu Fita. Kegiatan mengajar dilakukan live, sehingga kemudian kejadian kesalahan langsung bisa diketahui oleh pemirsa, itu kejadian kemarin," kata Supomo panjang lebar.
Viral Sila Ke Empat ![]() |
Dia menjelaskan sosok guru tersebut sudah empat kali mengajar daring di televisi swasta. Bahkan guru tersebut lulusan sekolah negeri dengan IPK 3,75. Karena IPK baik, jelas dia, Dinas Pendidikan Kota Surabaya merekomendasikan untuk mengajar secara live di televisi.
"Dari hasil verifikasi data sebelum mengajar di SD dengan predikat baik, perilakunya baik. Makanya dari kelompok MGMG (Musyawarah Guru Mata Pelajaran), Bu Fita ini direkom untuk menjadi guru pengajar di SBO," tandas Supomo.
Afita Nurul Aini angkat bicara, Guru SDN Tembok Dukuh IV mengatakan, logo PDIP itu muncul karena adanya kelalaian dan ketidaksengajaan. "Saya Afita, guru SDN Tembok Dukuh IV, kemarin melakukan kelalaian tanpa saya sengaja. Saya memasukkan gambar yang tidak sesuai dengan materi yang saya ajarkan," jelasnya.
Dia menjelaskan, dirinya merupakan guru pengganti. Maka pada Sabtu (5/9), ia menyiapkan materi untuk Selasa (8/9). Pada Hari Sabtu itu dia hanya membuat materi secara garis besar saja. Lalu dia setorkan ke Dispendik Kota Surabaya. Setelah di-cross check ternyata materi belum lengkap dan harus dilengkapi.
"Kesalahan saya, saya lengkapi hari Senin (7/9) dan di hari Senin itu saya kurang konsentrasi, kurang teliti. Sehingga gambar yang dimasukkan kurang tepat atau salah," imbuhnya.
Sementara Perwakilan SBO TV Wawan Andrianto membenarkan adanya logo PDIP dalam materi yang disiarkan langsung pada Selasa (8/9). Setelah tayang di TV, SBO TV juga menayangkan video pembelajaran daring itu di YouTube dan streaming. Namun pihaknya enggan disalahkan. Sebab, konten pembelajaran materi itu haknya penyaji atau dispendik.
"Kita biasanya ada QC terkait proses editing materi video atau teknis di studio. Proses pengambilan gambar tapi untuk konten pembelajaran materi itu haknya penyaji atau dispendik," ujarnya.
![]() |
Diketahui, akun @chandra_ds membuat cuitan tentang munculnya logo PDIP sebagai simbol sila ke-4 dalam program belajar daring di salah satu stasiun televisi lokal di Surabaya.
Di tweet pertama, akun @chandra_ds menuliskan "Program pembelajaran GURUku di @sbotv 8 September 2020 untuk kelas 1 SD, menjelaskan simbol sila 4 kepala banteng tapi gambar yang ditampilkan lambang PDI-P. @e100ss @dispendiksby1 @SapawargaSby @BanggaSurabaya," tulisnya.
Pada tweet pertama ini, akun tersebut menampilkan screenshot program tersebut beserta logo PDIP yang terpampang serta gambar materi. Hingga kemarin, video itu disaksikan 9.057 kali dan ada 216 retweet serta 182 yang menyukai.