Machfud-Mujiaman Belum Terima Hasil Swab, Siap Isolasi Jika Positif COVID-19

Machfud-Mujiaman Belum Terima Hasil Swab, Siap Isolasi Jika Positif COVID-19

Faiq Azmi - detikNews
Rabu, 09 Sep 2020 17:47 WIB
machfud arifin
Machfud Arifin, Calon Wali Kota Surabaya (Foto: Faiq Azmi/detikcom)
Surabaya -

KPU Surabaya menyebut salah satu calon wali kota di Pilwali Surabaya positif COVID-19. Melalui tim pemenangannya, Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno menyatakan belum menerima hasil swab yang mereka jalani di Graha Amerta RSU dr Soetomo, Senin (7/9) lalu.

"Kita belum tahu hasil swab dari Machfud-Mujiaman baik dari KPU maupun RSU dr Soetomo," kata Ketua Tim Pemenangan Machfud-Mujiaman, Miratul Mukmini (Gus Amik) di Surabaya, Rabu (9/9/2020).

Gus Amik membeberkan kondisi Machfud-Mujiaman yang banyak mendapat tudingan miring. Menurut Gus Amik, secara khusus Cawali Machfud Arifin memang sempat menjalani isolasi mandiri sejak 25 Agustus lalu. Hal itu sebabkan adanya salah satu anggota tim pemenangan yang ternyata reaktif setelah dilakukan rapid test.

"Pak Machfud kondisinya sehat walafiat. Tetapi, beliau berinisiatif untuk melakukan karantina karena salah satu tim yang bersangkutan (Reaktif rapid test) termasuk tim pemenangan utama," terangnya.

Gus Amik kemudian menjelaskan sehari menjelang paslon Machfud-Mujiaman mendaftar di KPU Surabaya atau pada 5 September, keduanya melakukan tes swab.

Cawali Machfud Arifin menjalani tes swab di National Hospital. Hasilnya, Machfud dinyatakan negatif COVID-19. Di hari yang sama, Cawawali Mujiaman juga menjalani tes swab di RS Premier Surabaya dan hasilnya negatif.

Pada 6 September, Machfud-Mujiaman mendaftar di kantor KPU Kota Surabaya di Jalan Adiyawarman. Semua berkas pencalonan yang dibutuhkan sudah diserahkan, termasuk hasil swab yang menyatakan paslon tersebut negatif.

"Itu memang sebagai salah satu syarat mendaftar dan semuanya dinyatakan lengkap dan diterima," imbuh Gus Amik.

Kemudian pada 7 September, Machfud-Mujiaman kembali menjalani tes swab di RSU dr Soetomo. Hingga Rabu (9/9), Gus Amik menyatakan tim pemenangan Machfud-Mujiaman belum menerima hasil tes swab tersebut.

Terkait kabar salah satu paslon positif di Surabaya, Gus Amik mengaku belum bisa memberikan kesimpulan. Yang jelas, jika memang hasilnya tidak sesuai yang diharapkan, maka pihaknya akan mengikuti prosedur yang ada yakni isolasi mandiri.

"Karena COVID-19 ini bukan aib dan siapa saja bisa kena. Kalau pun hasilnya demikian, tentu Pak Machfud atau Pak Mujiaman akan mengikuti protokol kesehatan sesuai aturan dari pemerintah," jelasnya.

Gus Amik juga menyayangkan adanya keterangan dari Komisioner KPU Surabaya Suprayitno yang memberikan keterangan ke media terkait hasil swab pasangan calon tertentu. Sebab, itu merupakan hasil rekam medis yang bersifat rahasia. Dalam etika medis, hal itu bukan untuk dipublikasikan. Kecuali, yang membuka adalah orang yang bersangkutan.

"Dan itu sangat tidak etis tentunya," imbuhnya.

Gus Amik menambahkan, berdasar pedoman Kemenkes RI, jika hasilnya positif bisa dicek ulang setelah lebih dari 24 jam. Jika tetap positif, akan dilakukan terapi sesuai derajat sakitnya.

"Kalau tanpa gejala, cukup isolasi saja. Setelah itu, dicek lagi tujuh hari kemudian. Itu hasil konsultasi saya dengan Dirut RSU dr Soetomo (dr Joni Wahyuhadi)," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.