.webp)
Mujiaman Sukirno, pasangan Machfud Arifin (MA) dalam Pilkada Surabaya berjanji akan menjadikan pasar sebagai pusat perekonomian kota. Menjadikan pasar lebih nyaman bagi pedagang dan pembeli.
Calon Wakil Wali (Cawawali) Kota Surabaya ini menyoroti potensi besar dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Khususnya Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya yang menurutnya bisa lebih dioptimalkan.
Menurutnya, jika bersama Cawali Machfud Arifin diberi kesempatan memimpin Kota Surabaya, maka ia akan membenahi pasar sebagai pusat perekonomian rakyat.
"Kita lihat salah satunya PD Pasar Surya yang kurang dikelola dengan baik. Padahal pasar ini harus bisa jadi pusat perekonomian kota," kata Mujiaman usai mengunjungi PD Pasar Surya Dukuh Kupang, Rabu (9/9/2020).
Mujiaman menjelaskan, pasar seharusnya dijadikan sebagai pusat perekonomian. Yang memberi kenyamanan bagi pengunjung dan pedagang.
"Tapi faktanya, aksesnya jalan di dalam pasar buat pengunjung kurang baik. Kita lihat ponten umumnya juga kumuh, sampah di mana-mana. Jadi pasar akhirnya merugi kalau tidak memenuhi syarat kelayakan," jelasnya.
Bila diberi kesempatan memimpin Surabaya mendampingi Machfud Arifin, Mujiaman juga berjanji akan membenahi pasar yang kumuh menjadi pasar yang layak digunakan sebagai pusat perekonomian. Mujiaman menilai, aset BUMD bila dioptimalkan sehingga memberi dampak signifikan untuk pendapatan kota.
"Kalau saya bersama Pak Machfud diberi kesempatan melayani masyarakat, pasar harus jadi pusat ekonomi kerakyatan. Kondisinya sekarang pasar itu tidak maksimal pendapatannya karena tidak layak. Bagaimana orang nyaman berekonomi, kalau gak layak. Kita gak perlu mikir canggih-canggih. Kita benahi sarananya agar bisa dimaksimalkan," terangnya.
Mujiaman yang sempat menjadi Dirut PDAM Surya Sembada menyampaikan, aset yang dimiliki PD Pasar Surya terbilang besar. Jumlahnya tiga kali lipat dari aset milik PDAM yang berjumlah Rp 1,5 triliun.
"Asetnya besar, gak masuk akal kalau gak diberdayakan. Kita lihat luasannya segitu. Gimana harta karun seperti itu gak bisa dimanfaatkan di Surabaya. Ini sangat disayangkan," imbuhnya.
"Kalau perusahaan daerah dikumpulkan bisa seperti anggaran APBD kota sebesar Rp 10 triliun. Menurut saya potensinya holding BUMD sudah sama dengan anggaran APBD. BUMD ini sangat besar dan harus dimanfaatkan untuk perekonomian kerakyatan," pungkasnya.
