Sementara untuk pasangan Yusuf Widyatmoko dan KH Muhammad Riza Aziziy mengaku tak memiliki persiapan khusus. Mereka mengaku sudah melakukan swab dan hasilnya negatif.
Pasangan Ipuk Fiestiandani Azwar Anas dan Sugirah mengaku minum jamu dan olahraga menjelang pemeriksaan kesehatan.
"Tidak ada persiapan khusus. Hanya istirahat yang cukup, olahraga, dan seperti biasa saya rutin konsumsi rempah, salah satunya temulawak khas Banyuwangi," kata Ipuk, Senin (7/9/2020).
Ipuk mengatakan, olahan temulawak Banyuwangi rasanya pas. Tidak terlalu manis ataupun pahit. Selain itu sangat mudah didapat. Ipuk mengatakan tanaman obat khas Nusantara memiliki banyak manfaat untuk kesehatan terutama imunitas.
Temulawak yang juga dikenal dengan nama Javanese turmeric itu secara uji klinis selain meningkatkan daya tahan atau imunitas tubuh, juga bisa untuk menetralkan racun, menghilangkan nyeri, antibakteri, antioksi, menurunkan kolestereol, dan lainnya. Di Banyuwangi sendiri banyak ditemukan minuman sari temulawak yang dijual di warung-warung rakyat.
"Minuman dan makanan berbasis tanaman obat bisa menjaga daya tahan tubuh. Sudah banyak tanaman herbal yang sudah terbukti secara klinis bermanfaat bagi tubuh, sekarang istilahnya fitofarmaka. Cocok dikonsumsi untuk menjaga imunitas," kata Ipuk.
Di Banyuwangi sendiri para pelaku UMKM mendapat servis lengkap untuk menunjang dan mengakselerasi bisnisnya melalui Rumah Kreatif di bawah binaan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan.
UMKM mendapat fasilitas dan pendampingan untuk meningkatkan kualitas desain kemasan, foto produk, dan pemasaran digital secara gratis. Pembinaan dan pendampingan itu tambah intens setelah dihajar pandemi covid-19.
Hasilnya di saat musim pandemi penjualan minuman tradisional sari rempah di Banyuwangi meningkat tajam. Para produsen mengaku kewalahan melayani permintaan pasar yang terus meningkat lantaran rempah-rempah dipercaya bisa meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga meminimalisasi potensi terkena berbagai virus, termasuk corona.
Seperti Heru Prayitno, produsen minuman sari rempah 'Putri Wangi', penjualan produknya terus meningkat bahkan hampir 300 persen di masa pandemi Covid-19.
"Setelah ada kasus di Indonesia, pesanan saya langsung melonjak. Terutama untuk minuman jahe rempah celup dan temulawak celup. Peningkatannya 300 persen, kalau biasanya sehari kita habis 50 box, sekarang bisa sampai 150 boks. Kami kewalahan," kata Heru beberapa waktu lalu.
Permintaan tersebut, imbuh Heru, datang dari berbagai daerah, seperti Surabaya, Jogjakarta, Batam, Tuban, dan Jember.
Sementara itu, Rudi Santoso, juru bicara paslon Yusuf Widyatmoko dan KH Muhammad Riza Aziziy mengatakan, tak ada persiapan khusus menjelang pemeriksaan kesehatan di RS Saiful Anwar Malang.
"Kami tak ada persiapan khusus. Hanya istirahat saja. Sementara kita melakukan uji swab terlebih dahulu. Ini sebagai syarat bahwa kami bebas dari COVID-19," ujarnya.
Rudi mengaku, bersama dengan Yusuf Widyatmoko dan Gus Fiza sudah melakukan swab Kamis (3/9) lalu.
"Dan hasilnya negatif. Hari ini sudah keluar. Alhamdulillah," pungkasnya. (iwd/iwd)