Tampak Ketua DPC PKB Abdul Munib mengantarkan bapaslon Rini Syarifah- Rahmad Santoso mendaftarkan diri. Mereka terlihat bersama beberapa pejabat parpol pengusung, yakni dari PAN dan PKS. Bapaslon Rini-Santoso merupakan figur dadakan yang dimajukan partai hijau ini. Namun dengan yakin Munib menyatakan, justru profil baru ini menjadi peluru ampuh melawan Rijanto-Marhaenis.
"Kalau calon lama terkenal baiknya, melawan calon yang baru yang belum terkenal, itu jadi masalah. Namun kalau calon lama biasa-biasa saja melawan calon baru, itu justru akan menarik perhatian. Akan kami lakukan banyak cara untuk menaikkan elektabilitas," tukas Munib kepada detikcom, Sabtu (5/8/2020).
Menurut Munib, selain point itu, koalisi parpol Islam dengan jumlah 17 ini akan mencari celah kelemahan lawan yang selama ini dirasakan masyarakat Kabupaten Blitar selama dipimpin petahana. Selama lima tahun kepemimpinan petahana, Munib melihat tidak ada kemajuan signifikan yang dikerjakan petahana.
Sebelumnya santer beredar kabar, rekomendasi PKB akan jatuh kepada Ketua DPC PKB Abdul Munib. Bahkan PKS telah menganulir rekom yang semula diberikan kepada Munib-Nico, pada injury time beralih diberikan kepada Rini-Santoso.
"Di kami, segala sesuatu bisa saja terjadi. Dinamika politik di PKB sangat energik. Apalagi banyak kader-kader muda yang berpotensi untuk memimpin Kabupaten Blitar. Jadi saya sebagai ketua partai siap menjadi ketua tim pemenangan," pungkasnya.
Sebelumnya, pada hari pertama pendaftaran Pilbup Blitar, bapaslon Rijanto-Marhaenis telah lebih dulu datang ke KPU Kabupaten Blitar. Paslon petahana ini diusung koalisi gendut. Yakni PDIP, Gerindra, PPP, Demokrat, Nasdem dan Golkar. Koalisi ini dengan jumlah suara 33. Sementara jago yang diusung koalisi PKB hanya mengangkut 17. Terdiri PKB dengan 9 suara, PAN dengan 7 suara dan PKS hanya satu suara. (iwd/iwd)