Bayi yang disebut berubah kelamin viral di Nganjuk. Bayi tersebut saat dilahirkan disebut berkelamin perempuan. Namun saat meninggal, bayi tersebut disebut berkelamin laki-laki.
Bayi itu buah hati pasangan Fery Sujarwo (29) dan Arum Rosalina (28), warga Desa Sonobekel, Kecamatan Tanjunganom Nganjuk. Bayi tersebut lahir di RSUD Nganjuk.
"Bayi saya lahir 18 Agustus. Perawat ngabari kalau bayi saya perempuan. Namun karena prematur akhirnya bayi ditinggal dan 11 hari dirawat," ujar Fery Sujarwo, ayah si bayi, kepada wartawan di kantor kuasa hukumnya, Selasa sore (1/9/2020).
Fery mengatakan proses persalinan berlangsung normal. Perawat yang bertugas mengatakan anak perempuan Fery mempunyai berat 2.5 kg dan panjang 46 cm. Saat itu, kata Fery, dirinya belum sempat memberikan azan karena oleh perawat bayinya langsung dibawa ke ruang inkubator karena kondisinya lemah.
"Saya belum sempat beri azan karena diminta perawat. Katanya kondisi bayi lemah dan langsung dibawa ke ruang inkubator," kata Fery.
Fery mengatakan istrinya Arum Rosalina hanya menginap sehari semalam setelah proses persalinan. Karena selama perawatan, orang tua tidak diperbolehkan menunggui.
"Waktu itu langsung pulang dan komunikasi lewat WhatsApp dengan perawat RSUD untuk mengetahui perkembangan. Dapat kabar kritis Sabtu (29/8) dan ternyata meninggal dunia," jelasnya.
Namun kekagetan dirasakan keluarga ketika jenazah bayi dimandikan. Keluarga melihat jenis kelamin si bayi berbeda. Saat lahir berjenis kelamin perempuan namun saat dimandikan berubah menjadi laki-laki.
RSUD Nganjuk membenarkan adanya persalinan atas nama Ny Arum. RSUD Nganjuk juga mengakui jika ada kesalahan dalam penanganan terkait jenis kelamin bayi.
"Itu terjadi karena kesalahan pemberian gelang identifikasi jenis kelamin bayi dari petugas kesehatan," ujar Direktur Utama RSUD Nganjuk dr FX Teguh Prartono.
Kesalahan pemasangan gelang tanda identitas, kata Teguh, karena dua petugas kesehatan yang ada saat itu berfokus penanganan kesehatan bayi dan ibu yang melahirkan. Akibat keteledoran itu pemasangan gelang ada kesalahan, yang seharusnya terpasang gelang warna biru sebagai tanda laki-laki namun terpasang warna merah muda atau pink sebagai tanda perempuan.
RSUD Nganjuk memastikan bayi yang viral berubah kelamin merupakan anak Fery Sujarwo dan Arum Rosalina. Kepastian itu diungkapkan RSUD Nganjuk karena pada hari itu hanya ada satu persalinan saja.
"Bahwa pihak rumah sakit telah melakukan pengecekan ulang bahwa pada hari Selasa (18/8) hanya ada satu persalinan. Yakni saudara Ny Arum," kata Teguh.
Teguh menambahkan atas komplain perubahan kelamin oleh keluarga bayi, pihak rumah sakit telah mendatangi keluarga pasien di rumah pada hari Sabtu (29/8).
"Saat itu kurang lebih pukul 20.00 untuk memberikan penjelasan kepada pihak keluarga dan melakukan pemeriksaan ulang fisik jenazah bayi yang mencakup berat badan serta panjang badan. Kami juga memfasilitasi pemeriksaan DNA ke Rumah Sakit Bhayangkara Kediri," tandas Teguh.