"Kenapa sekarang sama pihak RSUD Waluyo Jati dimasukkan dan dinyatakan terpapar COVID-19. Tiba-tiba 5 hari 2 pasien keluarganya mau dipindah ke ruang isolasi di rumah sehat khusus pasien Corona. Saya ngak mau karena bukan sakit Corona," kata Hermanto, Kamis (3/9/2020).
Emosi warga akhirnya reda setelah Samsul Arifin, tokoh masyarakat Desa Kalibuntu, turun tangan memediasi dan memberikan pemahaman. Warga akhirnya mau meninggalkan rumah sakit plat merah tersebut.
"Memang pemahaman warga Kalibuntu tentang COVID-19 masih awam. Saya kasih penjelasan bahwa COVID-19 sangat berbahaya. Seandainya pasien positif dibawa pulang maka bahaya ke warga lain. Jika peduli dengan masyarakat lain kami minta ikuti aturan pemerintah dengan protokol kesehatan. Alhamdulillan setelah diberi penjelasan, warga Desa Kalibuntu legowo dan pulang," jelas Samsul.
Polsek Kraksaan maupun pihak rumah sakit memilih tidak memberikan keterangan terkait aksi massa dan kondisi kedua pasien yang dinyatakan positif COVID-19. Namun diarahkan ke Gugus Tugas Satgas COVID-19 Kabupaten Probolinggo.
(sun/bdh)