Terdakwa pembunuhan sekaligus pembakar mayat Rosidah (17) di Banyuwangi, Ali Heri Sanjaya (27) divonis hukuman mati. Keluarga korban yang menyaksikan sidang online itu histeris hingga pingsan.
Vonis hukuman mati ini dibacakan Saiful Arif, Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri Banyuwangi. "Menjatuhkan vonis hukuman mati kepada terdakwa Ali Heri Sanjaya, karena telah terbukti secara sah melakukan pembunuhan Rosidah dengan direncanakan," kata Saiful, Selasa (1/9/2020).
Ali dinyatakan terbukti bersalah melanggar pasal dalam dakwaan primair pertama. Yakni Pasal 340 KUHP dan dakwaan primair kedua Pasal 362 KUHP.
Keputusan hukuman mati tersebut diambil atas dasar pemberatan terhadap perbuatan terdakwa. Selain tidak menunjukkan rasa bersalah, terdakwa juga melakukan kejahatan dengan membunuh secara keji dan sadis.
Ali telah merencanakan pembunuhan terhadap rekan kerjanya sendiri, dengan cara menghantam keras kepala korban dengan kayu. Tak hanya itu, Ali juga mencekik korban hingga meninggal dunia. Tak cukup di situ, terdakwa kemudian membakar mayat Rosidah di sekitar area persawahan menggunakan bensin, dan tumpukan bambu jalar hingga nyaris tak bersisa. Terdakwa juga menjual barang-barang milik korban untuk diberikan kepada teman kencannya.
Pembacaan vonis hukuman mati membuat keluarga korban histeris. Ibu korban, Susiama pingsan setelah pembunuh anak kandungnya itu divonis setimpal dengan perbuatannya.
"Nyawa dibayar nyawa. Harus mati," ujar seseorang dari keluarga korban, berteriak di luar tempat persidangan.