"Dugaan sementara, pelaku ingin menguasai harta korban," kata KBO Satreskrim Polres Jember Iptu Solekhan Arief, Selasa (1/9/2020).
Dugaan ini menguat, karena Waleed saat ditangkap sedang membawa HP korban. Demikian juga kunci motor korban juga dibawa pelaku.
"Motifnya memang mengarah ke persoalan materi," kata Arief.
Apalagi, Waleed yang merupakan pengungsi UNHCR selama ini tak memiliki pekerjaan tetap. Dia hidup menumpang di sebuah bengkel di Kecamatan Tanggul dan bekerja serabutan.
"Si pria ini kan tidak punya pekerjaan tetap. Hidup menumpang dan bekerja serabutan. Mungkin terdesak kebutuhan ekonomi sehingga bertindak nekat," terang Arief.
Pelaku dan korban sendiri, sambung Arief, memang sudah saling kenal. Keduanya berkenalan melalui media sosial Facebook.
"Berawal dari perkenalan di Facebook. Yang kemudian lanjut beberapa kali pertemuan. Untuk kejadian penusukan ini, pertemuan ketiga kalinya," terang Arief.
Mengenai kronologi penusukan, polisi masih melakukan pendalaman. Bahkan jika dibutuhkan, akan dilakukan olah TKP ulang.
"Kita dalami kronologinya, kita cocokkan keterangan yang kita dapat dengan fakta di lokasi kejadian," tandasnya.
Mengenai kondisi korban, menurut Arief sudah mulai membaik. Bahkan mulai bisa berkomunikasi.
"Korban masih dalam perawatan. Kondisinya berangsur membaik. Mulai bisa diajak komunikasi," pungkasnya.
Adi Himawan Fahmi ditemukan terkapar bersimbah darah di kamarnya di Jalan Trunojoyo, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates, Senin (31/8) dini hari. Waria asal Bondowoso itu mengalami luka serius di leher akibat tusukan pisau.
Lihat juga video 'Detik-detik Imam Masjid di Pekanbaru Ditusuk Saat Pimpin Doa':
(iwd/iwd)