Ledakan kasus COVID-19 di salah satu ponpes di Banyuwangi menjadi perhatian serius Pemprov Jatim. Petugas melakukan isolasi wilayah, tracing dan testing secara masif.
"Kalau sudah terjadi, bagaimana penyebaran itu diminimalisir dalam satu kelas tersebut. Dilakukan perimeter atau dibatasi, kemudian segera dilakukan tracing dan testing," kata Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak saat di Trenggalek, Senin (31/8/2020).
Dalam penerapan perimeter isolasi tersebut tidak boleh ada aktivitas keluar masuk secara sembarangan. Dengan harapan paparan COVID-19 tidak menyebar ke mana-mana. Pihaknya optimis kasus yang terjadi di lingkungan pendidikan pesantren tersebut lebih mudah teratasi dibandingkan dengan lembaga pendidikan nonpesantren.
Sebab di lingkungan pesantren, sebagian besar santrinya bermukim atau menginap di dalam pondok. Dengan begitu proses isolasi dapat dijalankan secara penuh. Kondisi itu berbeda jika terjadi di lingkungan perkantoran dengan mobilitas karyawan yang beraneka ragam.
"Ketika melibatkan suatu institusi pendidikan yang di dalamnya ada yang menginap itu akan lebih sederhana, ketimbang kantor yang mereka tersebar. Jadi mudah-mudahan perimeter ini bisa efektif untuk langsung dilakukan," lanjutnya.
Emil menambahkan, saat ini di Jawa Timur memiliki kapasitas pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) mencapai 4.000/hari. Dengan jumlah itu sangat memungkinkan untuk dilakukan pemeriksaan dengan cepat.
"Ini memungkinkan kita untuk segera melakukan pemeriksaan swab, sebab memiliki kepastian yang lebih tinggi terhadap siapa saja yang berpotensi terpapar COVID-19 dalam suatu klaster," jelasnya.
Menurutnya, kasus sebaran Corona di lingkungan pondok pesantren di Banyuwangi menjadi pembelajaran bagi seluruh komponen masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penyebaran COVID-19. Masyarakat diimbau tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Dan ini menjadi pelajaran bahwa kita harus semakin meningkatkan kewaspadaan di tempat-tempat yang berpotensi terjadinya kepadatan masyarakat," imbuh Emil.
Hingga Minggu (30/8), ada 622 santri Ponpes Darussalam Blokagung Banyuwangi yang positif COVID-19. Saat ini pemerintah daerah melakukan karantina wilayah, seluruh akses keluar masuk santri dijaga ketat petugas.