Hasto Sebut Surabaya Jangan Jatuh ke Tangan yang Salah, PDIP Jatim Bingung

Hasto Sebut Surabaya Jangan Jatuh ke Tangan yang Salah, PDIP Jatim Bingung

Faiq Azmi - detikNews
Senin, 31 Agu 2020 17:06 WIB
Kepala BP Pemilu DPD PDIP Jawa Timur, Deni Wicaksono
Ketua BP Pemilu DPD PDIP Jatim (Tengah) Deni Wicaksono (Foto: Faiq Azmi/detikcom)
Surabaya -

Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto menyebut PDIP tidak ingin kepemimpinan Kota Surabaya jatuh ke tangan yang salah di Pilwali Surabaya 2020. Siapa yang dimaksud Hasto?

Kepala BP Pemilu DPD PDIP Jatim, Deni Wicaksono mengatakan pihaknya tidak mengetahui siapa yang dimaksud Hasto. Karena itu kewenangan DPP PDIP.

"Saya tidak tahu siapa yang dimaksud. Karena yang mengucapkan Pak Sekjen, monggo konfirmasi ke DPP," kata Deni saat dikonfirmasi detikcom, Senin (31/8/2020).

Menurut Deni, apa yang disampaikan Hasto adalah hal yang beredar di DPP. Pihaknya enggan menanggapi karena bisa berbeda penafsiran.

"Kalau ruang itu sebenarnya DPP, konfirmasi ke Pak Sekjen saja. Ya saya sendiri terus terang tidak punya kapasitas untuk menanggapi apa yang diucapkan Pak Sekjen. Coba tanya langsung, saya takut multi tafsir dan salah menanggapi Pak Sekjen. Konfirmasi ke Pak Sekjen saja," tegasnya.

Rekom PDIP untuk Kota Surabaya, lanjut Deni diperkirakan akan turun pada Selasa (1/9) atau Rabu (2/9). Selain Surabaya, empat daerah lain di Jawa Timur dijadwalkan juga akan diumumkan.

Tonton video 'Cawalkot Surabaya Belum Diumumkan, Mega Perintahkan PDIP Jatim Konsolidasi':

[Gambas:Video 20detik]



"Kalau tidak Selasa ya Rabu. Kalau lebih jelasnya ya DPP. Tapi saya dengar Selasa atau Rabu," pungkasnya.

Sebelumnya PDIP bertekad tak ingin kepemimpinan Kota Pahlawan jatuh ke tangan orang yang salah dalam Pilwali Surabaya 2020. Hal itu ditegaskan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat memberi sambutan Konsolidasi Organisasi Internal di Kantor DPD PDIP Jatim Jalan Kendangsari, Surabaya.

"PDI Perjuangan tidak ingin Kota Surabaya jatuh ke tangan yang salah ataupun jatuh kepada mereka yang hanya mengandalkan modal besar, dan di belakangnya berdiri mereka-mereka yang ingin merubah tata kota hanya karena berburu kepentingan kapital," tegas Hasto, Minggu (30/8/2020).

"Terlebih Surabaya yang menjadi ikon begitu banyak identitas keberhasilan: smart city; the green city; the cultural city dan begitu banyak identitas lainnya seperti Kota Paling Bersih dan lainya," tambahnya.

Lalu siapa yang dimaksud Hasto? Karena ada belasan nama calon baik di posisi Cawali maupun Cawawali yang mendaftar lewat PDIP untuk maju di Pilwali Surabaya 2020.

Nama-nama yang mendaftar memiliki latar belakang yang beragam. Mulai dari pengusaha, hingga kader internal PDIP sendiri di Surabaya. Mereka yang mendaftar dari PDIP di antaranya yakni Dyah Katarina, Whisnu Sakti Buana, Armuji, Anugerah Ariyadi, dan Warsito.

Diketahui, pendaftaran KPU untuk calon di Pilwali Surabaya 2020 dimulai pada 4-6 September mendatang. Sejauh ini, Pilwali Surabaya diprediksi diikuti 2 paslon saja.

Yakni Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno yang diusung oleh 8 partai. Sedangkan PDIP yang memiliki 15 kursi, bisa mengusung sendiri paslon. Namun saat ini, PDIP belum mengumumkan nama paslon yang mereka usung. Sementara 1 partai yang belum menentukan dukungan, PSI memiliki 4 kursi. Diprediksi, PSI juga akan bergabung dengan gerbong Machfud-Mujiaman.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.