Dinkes Jatim juga mengeluarkan rekomendasi terkait kasus seorang ibu melahirkan sendiri hingga bayinya meninggal, di Rumah Sakit Pelengkap Medical Center (RS PMC) Jombang. Salah satunya, mereka meminta RS PMC membuat ruang isolasi khusus ibu melahirkan yang positif atau dicurigai terinfeksi COVID-19.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Jombang dr Vidya Buana mengatakan, Dinkes Jatim melakukan investigasi sendiri soal kasus DR (27), ibu yang melahirkan tanpa bantuan tenaga medis di RS PMC, Jalan Ir H Juanda, Jombang. Mereka mengklarifikasi manajemen RS PMC pada Senin (10/8).
Hasilnya, Dinkes Jatim mengeluarkan rekomendasi untuk Dinkes Kabupaten Jombang yang mempunyai fungsi pembinaan terhadap semua rumah sakit di Kota Santri. Menurut dr Vidya, pihaknya diminta melakukan monitoring terhadap RS PMC.
"Poin-poin monitoring pertama, penguatan SDM rumah sakit dalam melaksanakan pelayanan kesehatan maternal neonatal khususnya COVID-19. Kedua, adanya kamar bersalin khusus ibu hamil yang reaktif COVID-19. Ketiga, penguatan SOP di ruang isolasi, pemeriksaan laboratorium dan tata laksana pelayanan kesehatan ibu dan anak," kata dr Vidya kepada wartawan di kantornya, Jalan KH Wahid Hasyim, Rabu (26/8/2020).
Dengan begitu, lanjut dr Vidya, kini pihaknya mengantongi rekomendasi dari Tim Audit Maternal Perinatal (AMP) Kabupaten Jombang dan dari Dinkes Jatim. Beberapa langkah untuk menindaklanjuti rekomendasi tersebut bakal ditempuh September nanti.
Pada pekan pertama September, kata dr Vidya, pihaknya akan memetakan semua rumah sakit di Kabupaten Jombang untuk pemerataan layanan kesehatan. Disusul sosialisasi kasus persalinan yang dialami DR ke semua tenaga kesehatan pada pekan kedua. Dia berharap kasus serupa tidak terulang.
"Yang paling penting kami lakukan monitoring dan evaluasi ke RS PMC dan memastikan rumah sakit sudah melakukan perbaikan sesuai perencanaan perbaikan strategis (PPS), yang sudah disampaikan ke kami. Misalkan RS PMC berjanji membuat VK (ruang persalinan 24 jam) isolasi, di bulan September janjinya mulai dilakukan. Nah nanti kami pastikan itu dilakukan RS PMC untuk meningkatkan pelayanan maternal neonatal," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, DR melahirkan sendiri anak keduanya di ruangan Darusallam RS PMC tanpa dibantu petugas medis pada Selasa (4/8) dini hari. Saat itu, dia hanya ditemani ibu kandungnya, AL (63). Wanita asal Desa Gedangan, Kecamatan Sumobito, Jombang itu dipindahkan ke ruang isolasi Darusallam karena reaktif saat di-rapid test di IGD rumah sakit swasta tersebut.
Perempuan yang berprofesi sebagai perawat di sebuah rumah sakit swasta di Jombang ini menyebut, petugas medis baru memberikan pertolongan sekitar 30 menit setelah bayinya lahir. Yaitu sekitar pukul 05.00 WIB. Saat itu, petugas medis RS PMC memastikan bayi perempuan DR sudah meninggal dunia.
Padahal, AL sudah berusaha meminta pertolongan ke perawat sejak cucunya baru terlihat rambutnya. Ditambah lagi saat itu DR sudah banyak mengeluarkan air ketuban. Namun, perawat RS PMC meminta mereka menunggu hingga pukul 09.00 WIB dengan alasan masih tahap observasi.