Tim Audit Maternal Perinatal (AMP) merilis rekomendasi terkait kasus ibu melahirkan sendiri di Rumah Sakit Pelengkap Medical Center (RS PMC) Jombang, hingga bayinya meninggal. Salah satu rekomendasinya, RS PMC diminta membuat ruang isolasi khusus untuk persalinan pasien positif atau dicurigai terinfeksi COVID-19.
"Berdasarkan hasil AMP pekan kemarin, hari ini keluar rekomendasinya. Rekomendasi kami bagi lima poin. Yaitu untuk individu petugas kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan, Dinas Kesehatan, Pemerintah Daerah dan masyarakat," kata Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, dr Vidya Buana kepada wartawan di kantornya, Senin (24/8/2020).
AMP digelar di ruangan Soeroadiningrat II Kantor Pemkab Jombang pada Selasa (18/8). Audit ini melibatkan Dinas Kesehatan Kabupaten, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Jombang.
Salah satu kasus yang menjadi bahan AMP yakni kematian bayi DR (27), warga Desa Gedangan, Kecamatan Sumobito, Jombang. DR melahirkan sendiri anak keduanya di ruangan Darusallam RS PMC tanpa dibantu petugas medis pada Selasa (4/8) dini hari.
Berkaca dari kasus tersebut, kata dr Vidya, pihaknya meminta semua rumah sakit di Kota Santri menyiapkan ruang isolasi khusus pasien persalinan yang positif maupun yang dicurigai terinfeksi Corona. Terlebih lagi bagi RS PMC yang belum mempunyai fasilitas tersebut.
"Screening yang dilakukan RS PMC saat itu sudah benar. Pasien (DR) reaktif dipindahkan ke ruang isolasi. Karena jarak ruang isolasi dengan nakes agak jauh, itu yang kami rekomendasikan agar ada ruang isolasi khusus untuk pasien maternal (ibu melahirkan). Itu salah satunya (penyebab lamanya penanganan DR). RS PMC berjanji akan membangun ruang isolasi khusus, kami kawal terus kualitasnya," terangnya.
Sayangnya, dr Vidya enggan memberi penjelasan terkait penyebab meninggalnya bayi perempuan yang dilahirkan DR di RS PMC. "Silakan konfirmasi ke dokter penanggungjawab di RS PMC. Karena AMP kami audit kasusnya saja. Diagnosanya apa? Silakan tanya ke pihak rumah sakit," ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini pihaknya menunggu rekomendasi dari Dinas Kesehatan Jatim. Menurut dia, Dinkes Jatim juga melakukan klarifikasi ke RS PMC terkait kematian bayi DR.
"Dalam waktu dekat rekomendasi Dinas Kesehatan Jatim akan turun. Kami akan himpun rekomendasi dari Dinkes Jatim dan rekomendasi hasil AMP. Selanjutnya kami susun rencana tindak lanjut untuk perbaikan layanan maternal perinatal di Jombang," tambahnya.
Isi rekomendasi tim AMP Kabupaten Jombang
1. Individu atau petugas kesehatan
a. Meningkatkan kompetensi serta penempatan nakes sesuai kompetensinya
b. Kerjasama dengan organisasi profesi melalui review dan pembinaan
c. Analisa beban kerja dengan melakukan in house training (OPPE)
2. Fasilitas pelayanan kesehatan
a. Pemenuhan fasilitas, perubahan pola fikir
b. Mengukur kemampuan pelayanan RS dari sisi SDM dan fasilitas
c. Pemenuhan indikator peningkatan mutu dan keselamatan pasien (PMKP)
3. Dinas Kesehatan
a. Pemetaan RS dan segera sosialisasi alur pelayanan maternal dan neonatal di era COVID-19
b. Pembinaan dan pengawasan berkala terhadap faskes
c. Visitasi dan meng-update kemampuan pelayanan dan pembinaan pengawasan oleh Dinkes
4. Pemerintah Daerah
Dukungan pemenuhan sarana dan tenaga di faskes
5. Masyarakat
Edukasi ke masyarakat tentang ANC dan PNC terpadu serta pelayanan rujukan di faskes rujukan