Kediri -
Menjelang Musyawarah Wilayah (Muswil) DPW PAN Jatim, terjadi polemik di tubuh DPD Partai Amanat Nasional Kota Kediri. Muncul dua kubu dalam pemilihan Ketua DPW PAN Jawa Timur.
Ketua DPD PAN Kota Kediri Abdul Bagi Bafagih membenarkan hal itu.
"Dalam persoalan pemilihan Ketua DPW PAN, memang ada dua kubu. Kubu DPD dan non struktural," kata Ketua DPD PAN Kota Kediri Abdul Bagi Bafagih, Senin (25/8/2020).
Kubu non struktural yang dimaksud yakni adalah kelompok kader DPD PAN Kota Kediri yang memberikan dukungan kepada Achmad Rubai sebagai calon Ketua DPW PAN Jawa Timur. Sementara kubu lainnya adalah DPD PAN Kota Kediri yang diketuai oleh Abdul Bagi dan menyatakan dukungan kepada Abdullah Abu Bakar sebagai Ketua DPW PAN.
Deklarasi dukungan kepada Achmad Rubai yang dilakukan sejumlah anggota DPRD Kota Kediri dari Fraksi PAN, seperti Reza Darmawan dan Kholifi Yunon, Panggihono dan Anton Dipayasa ini, menurut Bagi tidak prosedural. Sebab mereka bukanlah pemilik suara yang bisa memberikan dukungan dalam musyawarah wilayah.
"Mereka tak punya hak suara, yang punya ketua dan sekretaris," tegas Bagi.
Tak hanya mengkritik langkah politik yang dilakukan, Abdul Bagi juga dengan tegas menyebut mereka kurang santun dalam etika politik. Sebab secara organisatoris DPD PAN Kota Kediri telah memberikan dukungan kepada Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar untuk menjadi calon Ketua DPW PAN Jatim. Hal itu sudah berdasarkan kesepakatan bersama, dan bukan keinginan pribadi ketua partai.
Menanggapi tudingan tersebut, Reza Darmawan anggota DPRD Kota Kediri dari Partai PAN mengaku tidak risau. Dia menampik jika deklarasi dukungan kepada Achmad Rubai yang dilakukan bersama sejumlah pengurus DPD dan kader PAN pada Sabtu (22/8/ 2020) di rumah salah satu sesepuh PAN di Kota Kediri mengatasnamakan partai.
"Itu atas nama pendukung Pak Ahmad Rubai sebagai calon ketua DPW. Di mana letak kesalahannya, kan tidak ada? Gerakan relawan pendukung Pak Achmad Rubai, siapapun boleh terlibat," jelas sosok Reza yang juga digadang-gadang menjadi calon Wakil Wali Kota Kediri.
Reza juga membantah jika disebut tak memiliki etika seperti yang dituduhkan Abdul Bagi. Dia bersumpah selama menjadi anggota parlemen dari Fraksi PAN tak pernah berseberangan dengan kebijakan Wali Kota Kediri yang diusung partainya.
"Silahkan ditanyakan kepada siapapun bagaimana kami yang di DPR selalu membackup kebijakan pak wali," tegas Reza.
Menurut Reza, apa yang dilakukan adalah bagian dari demokrasi dan dialektika dalam berpartai. Siapapun bisa memiliki hak untuk mendukung calon Ketua DPW PAN yang dikehendaki. Hal ini sama sekali tidak terkait dengan etika politik.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini