PKB merekomendasikan Henry Pradipta Anwar-Yasin Hermanto untuk Pilwali Blitar 2020. Dengan turunnya rekom ini, maka petahana yang diusung PDIP-Gerindra dipastikan mendapat lawan.
Rekomendasi itu tertuang dalam Keputusan DPP PKB No 3321/DPP/01/VIII/2020. Tentang penetapan Henry Pradipta Anwar sebagai calon Wali Kota Blitar dan Yasin Hermanto sebagai calon Wakil Wali Kota Blitar. Surat keputusan yang ditetapkan 11 Agustus 2020, serta ditandatangani langsung oleh Ketua Umum DPP PKB A Muhaimin Iskandar dan Sekjen M Hasanuddin Wahid berstempel basah.
"Benar kami sudah sah, 100 persen sebagai pasangan calon yang direkomendasikan PKB. Saya bersama mas Menry mengambil langsung ke Jakarta ini," jawab Yasin saat dihubungi detikcom, Sabtu (22/8/2020).
Nama kedua tokoh ini sudah tak asing bagi warga Kota Blitar. Yasin Hermanto merupakan Ketua DPC PKB Kota Blitar yang saat ini menjadi anggota dewan. Sedangkan Henry Pradipta Anwar adalah putra sulung mantan Wali Kota Blitar, Moch Samanhudi Anwar. Sejak sang ayah tersandung kasus korupsi dan dibui, Henry sudah digadang-gadang meneruskan jejaknya memimpin Kota Blitar dengan tagline APBD Jilid 3.
Yasin menambahkan, setidaknya ada dua parpol lain yang menyatakan dukungan dan berencana koalisi. Yakni PKS dan Golkar. Jika memang dua parpol ini benar-benar memberikan rekomendasi kepada Henry-Yasin, maka kekuatan koalisi PKB menjadi 7 dan memenuhi syarat maju Pilwali Kota Blitar. Yakni minimal memiliki 5 kursi di parlemen legislatif. Rinciannya, PKB 4 kursi, Golkar 2 kursi dan PKS 1 kursi.
Tonton juga 'PKB Harap Pidato Jokowi Tak Muluk-muluk Bahas Target Ekonomi':
"Kami sudah intens komunikasi, untuk PKS dan Golkar. Informasinya Senin (25/8) keduanya bersamaan akan menurunkan rekomnya kepada kami. Namun kami juga membuka komunikasi dan peluang koalisi dengan Demokrat dan PPP," imbuhnya.
Sebelumnya, pengamat politik Universitas Brawijaya (UB) Malang, Doktor Sholih Mu'adi menyatakan, peta politik dalam Pilwali Blitar akan lebih cair. Petahana yang diusung PDIP koalisi dengan Gerindra, dipastikan tidak menjadi calon tunggal dalam kontestasi pemilihan kepala daerah Desember mendatang.
Sekretaris DPC Gerindra Kota Blitar, Tan Ngi Hing mengatakan, walaupun secara matematis jumlah koalisi di basis Matraman sangat tinggi, PDIP 10 dan Gerindra 2. Namun mereka masih massif melobi partai politik lain yang belum jelas arah dukungannya.
"Biar semakin mantap koalisinya, kami masih melakukan lobi politik ke parpol lain yang belum jelas arah dukungannya. Juga ke berbagai parpol non parlemen. Seperti PKPI, Perindo, PAN, Partai Berkarya, Partai Garuda dan PSI," pungkasnya.