.webp)
Bakal Calon Wali (Bacawali) Kota Surabaya Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin bicara soal pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Dia menjanjikan mempermudah akses modal.
"UMKM ini harus menjadi motor ekonomi di Surabaya. Salah satunya bagaimana memberi modal dan pelatihan kepada calon pelaku UMKM," kata Machfud kepada wartawan, Jumat (21/8/2020).
Untuk pelatihan, Machfud menjelaskan akan ada pemberian materi dan pelatihan skill kepada calon pelaku UMKM. Pelatihan ini harus diawasi dengan ketat.
"Karena selama ini, pelatihan UMKM yang datang ya itu-itu saja. Karena tidak ada seleksi dengan tepat orang-orang yang akan mendapat pelatihan UMKM. Jadi yang datang itu terus, besoknya pelatihan itu lagi. Akhirnya bukan dapat ilmunya, mereka yang datang sebenarnya hanya cari uang transportnya saja. Ini harus jadi perhatian kepada para pelaku UMKM dan calon pelaku UMKM yang ingin mendapat pelatihan. Prioritas itu juga berlaku kepada pelaku UKM, sama dengan UMKM," jelas Machfud.
Untuk pemberian dan peminjaman modal, Machfud memastikan akan mempermudah hal tersebut. Karena selama ini, banyak calon pelaku UMKM kesusahan mendapat modal.
"Terkadang ribet ya untuk dikasih modal buat calon UMKM. Kalau mereka dipersulit dapat modal ya gak bakal bisa berdiri-berdiri UMKM-nya. Ada juga yang sudah punya UMKM, ingin dikembangkan, tapi terkendala tambahan modal, terkendala bunga dan lainnya. Ini yang jadi prioritas kita, para pelaku UMKM harus mendapar prioritas kemudahan untuk mengakses bantuan modal juga," terangnya.
Machfud Arifin juga akan memberi ruang kepada anak muda yang ingin mendapat pelatihan dan bantuan modal. Karena, banyak anak muda yang memiliki ide dan kreativitas yang mumpuni namun terganjal persoalan modal.
Lanjutnya, UMKM akan dikoneksikan dengan pariwisata di Surabaya. Jika pariwisata di Surabaya maju, maka otomatis pelaku UMKM bisa mendapat keuntungan di sektornya.
"Kita lihat di Bali. Turis lokal, mancanegara datang ke sana. UMKM mendapat dampak yang positif. Kita benahi pariwisata juga di Surabaya, bagaimana memiliki berbagai pilihan wisata di Surabaya yang bisa mendatangkan pengunjung. Nanti UMKM bisa berjualan di stan khusus yang ada di tempat pariwisata itu," ujar Machfud.
"Kita juga memiliki opsi, ada pasar yang mengakomodir para pelaku UMKM. Jadi di pasar itu, para pelaku UMKM bisa berjualan offline. Karena sekarang era digitalisasi, jualan online juga dilakukan, offline kita sediakan juga tempatnya agar terpusat di satu tempat," lanjutnya.
Istri Machfud Arifin, Lita Machfud Arifin yang juga Pengurus Pusat Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), memastikan memajukan UMKM di Kota Surabaya merupakan program prioritas Machfud Arifin.
"Perlu ada sentra UMKM sehingga jadi jujugan para wisatawan. Maka, UMKM butuh pelatihan, pendampingan, pemasaran, dan juga pemodalan. Maka, harus ada pameran-pameran ke daerah lain hingga ke luar negeri," katanya.
Lita juga menambahkan, harga barang yang dijual oleh pelaku UMKM harus bisa selaras dengan kualitas barangnya. Lita juga menjamin, akan membantu pemasaran produk pelaku UMKM maupun UKM.
"Kadang pengalaman saya, ada barang yang biasa tapi dijual terlalu mahal. Akhirnya orang kan nggak mau beli. Nah sekarang coba disepadankan, harga dan kualitas agar animo masyarakat membeli itu juga naik. Pengalaman saya di Dekranas, tentu akan saya bantu pemasaran produk pelaku baik UMKM dan UKM," pungkasnya.
