Jumlah kasus positif COVID-19 di Banyuwangi kini menjadi 114 kasus. Penambahan jumlah positif itu diduga ada kluster tambahan dari pondok pesantren (Ponpes) terbesar di Banyuwangi. Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Banyuwangi telah melakukan rapid tes masal di ponpes tersebut.
GTPP COVID-19 Banyuwangi mendapat hasil tes swab sebanyak 6 santri dari hasil rapid test masal. Dari hasil rapid test itu, ratusan santri di pondok pesantren di Kecamatan Tegalsari ini dinyatakan reaktif. Baru hari ini hasil swab dari santri yang reaktif keluar. Enam santri itu saat ini l telah diisolasi di RSUD Genteng.
"Kami telah berkoordinasi dengan pengasuh pondok dimaksud untuk melakukan langkah-langkah pencegahan penularan. Area pondok sudah kami lakukan disinfeksi secara menyeluruh. Nanti akan didisinfeksi secara rutin," ujar Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, dr Widji Lestariono kepada wartawan, Jumat (21/8/2020).
Rio enggan menyebutkan nama ponpes tersebut. Sejak ditemukan santri mengalami gejala COVID-19, Dinkes langsung bergerak melakukan surveillans. Dinkes juga telah melakukan rapid test masal ke ratusan santri yang bermukim di ponpe tersebut.
"Kepada pengasuh pondok, juga diminta membatasi aktivitas santri yang berpotensi menimbulkan kerumunan. Pondok juga kami sarankan untuk sementara tidak menerima tamu dari luar, dan sebaliknya santri juga kami minta dicegah untuk keluar pondok. Ini sebagai langkah pencegahan," tambah pria yang biasa dipanggil Rio ini.
Selain 6 santri, ada penambahan 10 pasien baru COVID-19. Dari 10 kasus tersebut, empat pasien baru adalah kontak erat pasien konfirmasi 96. Mereka ada yang kerabat dekat maupun karyawan di tempat pasien 96.
Simak video 'Berikut 10 Daerah dari Zona Merah Jadi Kuning, 4 ke Zona Hijau':
"Lalu ada pula perempuan asal Kecamatan Banyuwangi tercatat sebagai pasien 103, dia ada kontak erat dengan pasien 97. Mereka semua dalam penanganan RSUD Blambangan," kata Rio.
Selain itu, kata Rio, pasien konfirmasi kali ini juga berasal dari peningkatan kasus suspek sebelumnya. Yakni pasien 104, 105, dan 106.
"Kami laporkan juga ada, pasien konfirmasi 107 yang meninggal saat dalam penanganan RSUD Genteng. Pasien perempuan ini ada riwayat penyakit jantung dan paru-paru," jelasnya.
Dinkes juga mencatat adanya tambahan kasus konfirmasi COVID-19 yang dialami oleh seorang ASN.
"Tracing kepada kontak erat telah kami lakukan. Termasuk seluruh rekan kerjanya juga sudah kami lakukan rapid test. Yang bersangkutan sudah dalam perawatan rumah sakit," kata Rio.
Adapun yang telah sembuh sebanyak 77 orang dan 5 orang meninggal dunia. Dengan demikian, pasien yang masih dalam perawatan sebanyak 32 orang.