Belum diketahui motif AR bunuh diri. Menurut keterangan keluarga, setelah lulus SMP, AR rencanakan akan diberangkatkan ke pondok pesantren. Buku-buku dan baju santri sudah disiapkan.
"Keluarga tidak menyangka AR melakukan bunuh diri. Selama ini AR disebut tertutup. Baik kepada orang tua maupun keluarga jika ada masalah pribadi," lanjut Endy.
Sehari berselang atau Rabu (12/8), peristiwa serupa yakni gantung diri terjadi di Kecamatan Lumbang. Pemuda berinisial SN (33) ditemukan tewas tergantung di plafon rumah saudaranya.
Berdasarkan keterangan Humas Polsek Lumbang, SN awalnya datang ke rumah saudaranya pada Selasa (11/8) petang. Namun saudaranya tidak di rumah dan ia ditemui istri saudaranya. Karena tidak ada sang suami di rumah, istri saudara SN memilih keluar. Namun saat kembali, ia tidak melihat SN dan mengira yang bersangkutan sudah pulang.
Namun hingga malam, SN tidak tampak dan diketahui tidak pulang ke rumah keluarga. Keluarga dan warga mencari SN. Hingga pada Rabu (12/8) pukul 05.30 WIB, saudara SN melihat jejak kaki di tembok ruang tamu menuju ke plafon.
"Saudaranya bergegas melihat di atas plafon dan menemukan tubuh SN tergantung tali yang terikat kayu blandar rumah. Ia pun berteriak minta tolong sehingga warga berdatangan. Warga lapor polisi," berikut keterangan Humas Polsek Lumbang.
Polisi yang datang ke lokasi bersama petugas Puskesmas melakukan visum luar. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan dalam tubuh SN.
Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
(sun/bdh)