Enam SMA/SMK/SLB di Ponorogo Siap Belajar Tatap Muka

Enam SMA/SMK/SLB di Ponorogo Siap Belajar Tatap Muka

Charoline Pebrianti - detikNews
Kamis, 13 Agu 2020 11:59 WIB
SMA 2 Ponorogo
SMA 2 Ponorogo yang siap sekolah tatap muka (Foto: Charoline Pebrianti)
Ponorogo -

Sebanyak enam SMA/SMK dan SLB di Ponorogo diklaim siap melakukan sekolah tatap muka. Itu setelah adanya SE Gubernur yang mengatur hal tersebut.

Enam sekolah itu adalah SMAN 1 Ponorogo, SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo, SMKN 1 Jenangan, SMK PGRI 2 Ponorogo, SLB N Jenangan, dan SLB A Aisyiyah.

"Sejak awal tahun ajaran baru, sekolah dilengkapi dengan protokoler yang ketat. Mulai dari penyemprotan disinfektan, penyediaan hand sanitizer, masker maupun faceshield," tutur Nurhadi kepada detikcom, Kamis (13/8/2020).

Nurhadi menambahkan sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait termasuk dengan Bupati Ponorogo. Hasilnya, mendukung dan menyetujui usulan Gubernur tersebut dengan cara uji coba sekolah tatap muka.

"Ponorogo siap pembelajaran tatap muka per 18 Agustus mendatang," jelas Nurhadi.

Selain itu, lanjut Nurhadi, khusus Ponorogo yang berzona oranye maka siswa yang hadir 25 persen dari kapasitas. Sedangkan sisanya, siswa tetap belajar secara daring.

"Jadi guru tetap mengajar tatap muka dan secara daring, secara bergantian siswa yang masuk sekolah," terang Nurhadi.

Menurut Nurhadi, sebelum masuk siswa juga diwajibkan membawa surat izin dari masing-masing orang tua.

"Iya harus ada, ortu juga memantau kesehatan anak," papar Nurhadi.

Adanya uji coba pembelajaran tatap muka ini seperti angin segar bagi para guru. Sebab, menurut Nurhadi secara psikologis guru tidak bisa mengontrol pembelajaran jika tidak bertemu langsung. Pun selain itu, guru belum menyiapkan pembelajaran daring.

Selain itu, fasilitas internet belum menyentuh seluruh siswa. Terutama siswa yang rumahnya jauh dari akses internet.

"Kalau tatap muka, guru bisa melihat siswanya paham atau tidak soal materi dan bisa langsung diskusi," tandas Nurhadi.

Sebelumnya, beredar surat dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kepada para bupati/wali kota se-Jawa Timur. Surat itu berkaitan dengan uji coba sekolah tatap muka terbatas jenjang SMA/SMK/SLB di Jawa Timur.

Surat tersebut diedarkan pada 9 Agustus 2020. Salah satu poin yang ada di edaran tersebut yakni uji coba pembelajaran tatap muka terbatas untuk jenjang SMA/SMK/SLB.

Di surat itu tertulis, uji coba akan dilaksanakan melalui perpaduan dengan pembelajaran dari rumah, dalam jaringan/online, dan luar jaringan/offine.

Sehingga siswa akan dijadwalkan secara bergantian untuk hadir di sekolah. Untuk daerah dengan kategori zona kuning tidak lebih dari 50 persen siswa yang hadir. Untuk daerah dengan kategori zona oranye tidak lebih dari 25 persen setiap harinya, dari kapasitas kelas yang tersedia. Sedangkan untuk daerah dengan kategori zona merah tetap melaksanakan pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah secara daring.

Rencananya, uji coba sekolah tatap muka terbatas untuk jenjang SMA/SMK/SLB akan dilakukan secara bertahap mulai tanggal 18 Agustus 2020 sesuai dengan kondisi dan kesiapan sekolah masing-masing untuk menerapkan protokol kesehatan serta mengindahkan sepenuhnya hasil koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota dan/atau Satgas COVID-19 setempat.

Halaman 2 dari 2
(iwd/iwd)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.