"Simulasi sekolah tatap muka (di 21 SMP) sudah semua," kata Kepala Bidang Sekolah Menengah Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Sudarminto, Senin (10/8/2020).
"Simulasi ini kami lakukan untuk memberikan gambaran apakah peserta didik, pihak sekolah menerapkan protokolnya mulai dari pintu gerbang, di kelas, hingga pulang, semua harus ada SOP-nya. Sehingga, sewaktu-waktu jika diminta untuk masuk semua sudah siap," jelasnya.
Namun, dari 21 SMP yang melakukan simulasi sekolah tatap muka itu tidak semuanya memenuhi standart kriteria. Terdapat tiga sekolah yang dinilai belum memenuhi syarat yang telah ditentukan.
"Ada tiga sekolah yang tidak memenuhi syarat," ujarnya.
Terdapat beberapa alasan sehingga tiga sekolah tersebut tidak memenuhi syarat. Seperti sarana hingga protokol kesehatannya.
"Seperti sirkulasi udaranya kurang, protokol kesehatannya kurang, kesiapannya juga kurang. Untuk buka, kami masih nunggu instruksi," ujarnya.
Namun, hingga kini masih belum dapat dipastikan kapan SMP yang mewakili lima wilayah di Surabaya ini akan dibuka. Pasalnya, dispendik harus menunggu rekomendasi terlebih dulu dari satgas COVID-19 Surabaya.
"Sebelum ada rekomendasi dari Tim Satgas COVID-19 Kota Surabaya ya belum kami izinkan masuk. Kami (Dispendik Surabaya) masih menunggu informasi dari satgas," pungkasnya. (iwd/iwd)