Langgar itu kini tengah dalam proses perbaikan agar bisa difungsikan secara normal. Selama ini, langgar tersebut tidak terawat.
Ketua Umum Ikatan Keturunan Sagipoddin, Abdul Wahid Zain, menyampaikan terima kasih atas bantuan dari Machfud Arifin. Menurutnya, bantuan ini penting untuk menghidupkan kembali langgar tersebut.
"Saya sebagai ketua kaget, nggak pernah mengajukan, nulis surat untuk menghidupkan langgar ini dan membetulkan ke Pak Machfud, tapi tiba-tiba langgar ini dikirimi bahan bangunan agar dipoles dan bisa difungsikan dengan baik," kata Wahid di Surabaya, Selasa (11/8/2020).
Selama ini, menurut Wahid pemerintah tidak pernah memberi bantuan untuk membetulkan kembali Langgar Gipo. Terakhir kali, pihak Pemkot Surabaya mendatangi langgar itu pada tahun 2018.
"Selama ini kalau pemkot itu perhatiannya hanya datang ke langgar ini untuk dijadikan cagar budaya. Sekitar tahun 2018-an terakhir datang ke saya dan nggak ada realisasi," ujarnya.
Ahli Waris Keluarga Sagipoddin ini membeberkan sejarah Langgar Gipo dahulu kala. Langgar itu disebut memiliki peran besar terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia. Banyak warga Surabaya yang digembleng di Langgar Gipo untuk mau berjuang membela kemerdekaan tanah air.
Selain dimotori oleh Haji Hasan Gipoo (pendiri), Langgar Gipo juga dimotori pendiri Nahdlatul Ulama Kiai Wahab Hasbullah, Kiai Hasyim Asyari hingga Oemar Said Cokroaminoto. Dahulu, para tokoh bangsa tersebut berunding di Langgar Gipo untuk bagaimana caranya Indonesia merdeka.
Terbaru, Langgar Gipo rencananya akan dijadikan kawasan miqat oleh Bacwali Machfud Arifin untuk mengembangkan kawasan lama di sekitar langgar tersebut. Wahid merasa bangga atas inisiatif dari Machfud tersebut.
"Karena dulunya memang miqat ibadah haji. Dulunya memang dipakai untuk pemberangkatan haji, lewat jalur laut nginepnya di Langgar Gipo," terangnya.
Wahid menambahkan, dirinya berterima kasih atas bantuan dari Machfud Arifin. Selama ini dirinya sempat menggalang dana dari keluarga Gipo sendiri untuk merenovasi.
"Sempat saya urunan ya di keluarga bagaimana untuk merenovasi dan menghidupkan langgar ini kembali, tapi Pak Machfud tiba-tiba membantu. Beliau tanpa banyak omong langsung melakukan tindakan nyata," pungkasnya. (fat/fat)