Situasi lokasi perusakan puluhan rumah dua desa di Situbondo berangsur normal. Warga yang sempat tidak berani keluar setelah aksi perusakan, kini mulai beraktivitas seperti biasa. Termasuk membenahi rumah dan tempat usaha yang sempat jadi sasaran amuk massa oknum PSHT.
Meski begitu, puluhan personel polisi dan TNI tetap disiagakan di lokasi kejadian, untuk mengantisipasi keributan susulan.
Pengamatan detikcom aktivitas warga sekitar lokasi perusakan, baik di Desa Kayuputih Kecamatan Panji dan Desa Trebungan Kecamatan Mangaran, mulai berangsur normal. Namun perbaikan yang dilakukan masih terlihat serba darurat dan ala kadarnya.
Kaca-kaca jendela rumah yang pecah berantakan, sebagian hanya ditutup menggunakan triplek maupun papan kayu oleh penghuninya. Selain berdalih belum ada biaya membeli kaca, mereka menuntut adanya ganti rugi kerusakan dari pihak pelaku.
"Saya belum punya uang untuk beli kaca, makanya sementara (ditutup) pakai triplek dulu. Kemarin juga sudah didata, katanya akan ada ganti rugi," kata Sanusi, seorang korban perusakan asal Desa Trebungan ditemui detikcom di rumahnya, Selasa (11/8/2020).
Tak hanya rumah, sebagian tempat usaha yang rusak juga diperbaiki sendiri oleh pemiliknya. Salah satunya, warung bakso milik Pak Mul di Desa Kayuputih Kecamatan Panji, yang sempat berantakan dirusak massa. Meski belum bisa memulai usahanya, namun sang pemilik mulai memperbaiki kerusakan. Salah satunya, mengganti daun pintu warungnya yang jebol.
"Belum bisa jual, pak. Ini baru ganti pintunya yang rusak. Untuk kaca jendelanya belum bisa sekarang. Kerugian saya sekitar Rp 5 jutaan. Satu rombong rusak, mangkok juga banyak pecah," kata Pak Mul kepada detikcom.
Namun demikian, masih banyak juga rumah dan tempat usaha korban kerusakan yang dibiarkan pemiliknya. Di antaranya, rolling door sebuah toko yang jebol, serta bagian depan sebuah rumah warga yang ambruk. Hingga siang tadi, kondisinya tetap dibiarkan berantakan. Mereka menuntut adanya ganti rugi seluruh kerusakan yang dialami oleh warga.
"Kami tidak punya biaya untuk memperbaiki. Kemarin kan sudah didata, katanya mau dapat ganti rugi. Jangan terlalu lama, karena kami butuh biaya memperbaiki rumah," timpal warga lainnya.
Sementara Kapolres Situbondo, AKBP Sugandi membenarkan, situasi di lokasi perusakan kini sudah berangsur normal. Namun begitu, puluhan personel keamanan tetap disiagakan di Pos Terpadu sekitar lokasi kejadian yang sempat dirusak massa perguruan silat. Antara lain, satu peleton Brimob Polda Jatim, satu peleton personel Polres Situbondo, dan satu regu dari Kodim 0823 Situbondo.
Pengamanan di lokasi ini akan dilakukan hingga situasi dipastikan sudah benar-benar aman dan kondusif.
"Kami juga terus melakukan pendekatan terhadap tokoh-tokoh agama dan tokoh masyarakat, agar ikut membantu menciptakan situasi yang aman dan damai pasca kejadian ini," tandas Kapolres Sugandi.