Ini Pengakuan Ketua LSM GMBI Tersangka Pengeroyokan Dokter di Banyuwangi

Ini Pengakuan Ketua LSM GMBI Tersangka Pengeroyokan Dokter di Banyuwangi

Hilda Meilisa - detikNews
Senin, 10 Agu 2020 20:04 WIB
LSM GMBI
Ketua LSM GMBI Banyuwangi Subandik (Foto: Hilda Meilisa Rinanda)
Surabaya -

Ketua LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) distrik Banyuwangi, Subandik (37) yang menjadi tersangka pengeroyokan seorang dokter di Banyuwangi buka suara. Di depan polisi, Subandik mengaku kecewa dengan pelayanan di RSUD Blambangan Banyuwangi.

Kejadian ini bermula saat mereka dihubungi warga untuk membantu mengantarkan pasien yang sakit ke RS. Subandik mengatakan kondisi pasien sudah cukup parah hingga muntah darah, namun dokter berpendapat lain dan menyarankan pasien rawat jalan.

"Jadi kita mendapat telepon dari salah satu keluarga pasien yang butuh bantuan kita, jadi kita antar ke RS Blambangan. Sampai di RS (pasien) langsung muntah darah, tapi dari dokter ngomong pasien itu nggak apa-apa," kata Subandik saat rilis di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Senin (10/8/2020).

Subandik mengaku tindakannya itu tidak direncanakan sejak awal. Namun, dia dan anggota LSM GMBI lainnya mengaku kecewa. Karena, jawaban dokter berbeda dari kondisi pasien yang menurutnya cukup parah hingga muntah darah.

Akhirnya, Subandik meminta dokter agar pasien dirawat di RS. Dokter pun tidak mau sehingga terjadi perdebatan antara kedua belah pihak dan berakhir pada pengeroyokan. Subandik mengaku tidak mengetahui ada anggotanya yang melakukan pemukulan.

"Waktu itu saya sendiri di sana hanya debat, setelah itu ramai saya juga nggak tahu teman-teman yang mukul. Kami tidak punya wacana untuk menganiaya, itu karena rasa kekecewaan kami saja," imbuhnya.

Tonton video 'Sekretaris DPD Golkar Majene Dikeroyok Sejumlah Orang Tak Dikenal':

[Gambas:Video 20detik]



Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan tiga orang tersangka. Selain Subandik, ada dua tersangka lainnya yakni Mathari alias Hariri (34) dan Hariyono (34).

"Kami dari Direktorat Reskrim umum Polda Jatim akan menyampaikan informasi terkait dengan kasus tindakan penganiayaan atau kekerasan bersama-sama, di mana saat ini kita sudah menahan ada 3 orang tersangka," kata Direskrimum Polda Jatim Kombes Pitra Andreas Ratulangi.

Sebelumnya, seorang dokter jaga di RSUD Blambangan Banyuwangi dikeroyok sejumlah oknum lembaga swadaya masyarakat (LSM). Para oknum LSM mendatangi Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit milik Pemkab Banyuwangi itu, pada pukul 22.30 WIB, Senin (27/7) lalu.

Kasus dugaan pengeroyokan ini bermula ketika sekelompok anggota LSM mengantarkan seorang pasien untuk berobat ke Instalasi Gawat Darurat RSUD Blambangan. Dari laporan korban inisial dr K, pasien yang dibawa LSM ini sudah dilakukan tindakan medis. Kemudian rekomendasinya dilakukan rawat jalan. Karena kondisi pasien membaik sehingga tidak perlu rawat inap.

Namun dari pihak LSM menolak dilakukan rawat jalan dan meminta agar si pasien dirawat inap. Tapi dokter tetap pada rekomendasinya. LSM ini lalu membawa pasien ke rumah sakit swasta. Dari rumah sakit swasta sekelompok anggota LSM ini mendatangi IGD RSUD Blambangan. Setelah sempat cekcok dengan sejumah perawat, anggota LSM lalu mengeroyok dokter yang sebelumnya memeriksa pasien yang dibawa LSM.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat pasal 170 junto 351 dan/atau junto 214 KUHP karena melakukan kekerasan terhadap seorang pegawai negeri yang tengah melaksanakan tugas. Tersangka terancam 8 tahun hukuman kurungan penjara.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.