Kapan Sekolah Tatap Muka di 21 SMP Surabaya Dimulai?

Kapan Sekolah Tatap Muka di 21 SMP Surabaya Dimulai?

Esti Widiyana - detikNews
Jumat, 07 Agu 2020 19:00 WIB
Sebanyak 21 SMP di Surabaya akan menerapkan sekolah tatap muka. Di mana 17 di antaranya sudah melakukan simulasi.
Kepala Bidang Guru dan Bidang Pendidikan Dispendik Surabaya, Mamik Suparmi/Foto: Esti Widiyana
Surabaya -

Sebanyak 21 SMP di Surabaya akan menerapkan sekolah tatap muka. Di mana 17 di antaranya sudah melakukan simulasi.

Kepala Bidang Guru dan Bidang Pendidikan Dispendik Surabaya Mamik Suparmi mengatakan, dibukanya kembali sekolah tatap muka mengacu pada SKD 4 menteri dan tergantung dari Satuan Tugas COVID-19 Pusat.

"Kalau dari pusat dan kondisi kemungkinan dibuka kita sewaktu-waktu bisa siap. Makanya kita lakukan deteksi riwayat kesehatan siswa, guru, keluarga pada semua sekolah," kata Mamik di ruang kerjanya, Jumat (7/8/2020).

Jadi, ketika Satgas COVID-19 Surabaya yang merupakan kepanjangan tangan dari pusat sudah memperbolehkan menerapkan sekolah tatap muka, Dispendik Surabaya sudah siap. Sebab, setiap sekolah sudah mempersiapkan segala protokol kesehatan dan mendata riwayat kesehatan dari siswa, wali murid hingga guru.

"Kan namanya simulasi, jadi pas benar-benar masuk tahu pasti gimana sebelum memasuki pintu gerbang, siswa berjalan menuju kelas harus ke wastafel cucu tangan, dan lain-lain. Itu harus dipersiapkan, mantap betul," jelasnya.

Ia menegaskan, dibukanya kembali sekolah di Surabaya masih menunggu keputusan satgas COVID-19. Dispendik hanya memastikan sekolah-sekolah sudah menyiapkan protokol kesehatan sesuai dengan kriteria, agar tidak gagap saat dibuka kembali.

"Kita latih manajemen risikonya juga terutama untuk 21 sekolah. Sehingga mereka bisa mengajarkan ilmu itu ke masing-masing rekan sekolah di daerahnya," lanjutnya.

Sementara bagi siswa yang nantinya tidak bisa mengikuti sekolah tatap muka karena alasan tertentu, maka akan tetap sekolah daring. Jika masuk sekolah, jumlah siswa juga dibatasi 25-50 persen.

"Misalnya satu kelas 32, yang tatap muka 16. Kan nggak boleh full. Jaraknya antarbangku minimal satu meter. Jadi yang masuk gantian bisa empat hari sekali atau dua hari sekali. Jadi pembelajarannya daring dan tatap muka," urainya.

"Yang hari itu tidak tatap muka ya disaring. Nanti bagi yang nggak punya HP kita antarkan materi dan tugas-tugasnya," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.