3 Kg Sabu Disita dari 2 Kurir Jaringan Malaysia di Jatim

3 Kg Sabu Disita dari 2 Kurir Jaringan Malaysia di Jatim

Hilda Meilisa Rinanda - detikNews
Jumat, 07 Agu 2020 12:05 WIB
Pengedar narkoba terus beroperasi di masa pandemi COVID-19. Polisi Jatim mengamankan dua kurir narkoba dari jaringan asal Malaysia.
Dua kurir sabu jaringan Malaysia yang diamankan/Foto: Hilda Meilisa Rinanda
Surabaya -

Pengedar narkoba terus beroperasi di masa pandemi COVID-19. Polisi Jatim mengamankan dua kurir sabu dari jaringan asal Malaysia.

Dari keduanya, polisi mengamankan 3 kilogram atau 3.094 gram sabu. Dirresnarkoba Polda Jatim Kombes Cornelis M Simanjutak mengatakan, dua pelaku yang diamankan yakni berinisial L (38) asal Pasuruan, dan NSA (23) asal Jombang. Untuk mengelabui petugas, keduanya mengemas sabu dalam bungkus teh china.

"Terbongkarnya kasus pengiriman sabu ini dalam kemasan Guanyinwang Refined Chinese Tea (teh china). Serta berawal dari pengembangan kasus tersangka pengedar inex yang ditangkap belum lama ini," kata Cornelis di Surabaya, Jumat (7/8/2020).

Penangkapan ini berawal dari Ditresnarkoba Polda Jatim yang mendapatkan informasi jika keduanya hendak mengambil paket sabu dari Jakarta. Cornelis memaparkan, dua kurir ini mendapat perintah dari bandar untuk ke Jakarta. Akhirnya, mereka berangkat menggunakan mobil rental dari Malang.

Sampai di Jakarta, tersangka menunggu perintah dari bandar selama dua hari. Polisi pun melakukan pembuntutan hingga hari kedua, pelaku terlihat mengarah ke kawasan Cengkareng. Lalu, mereka mengambil paket sabu yang sudah diranjau di luar bandara.

"Paket tiga kemasan sabu teh china itu diambil dari Cengkareng. Kemudian dibawa ke Pasuruan menggunakan mobil rental," imbuhnya.

Esoknya, setelah sampai di rumah tersangka L, pelaku menurunkan paket sabu itu dari mobil dan dimasukkan ke dalam rumah. Namun keduanya akhirnya diamankan.

"Kedua tersangka mengaku dijanjikan imbalan Rp 50 juta. Tapi baru dikasih Rp 25 juta," imbuhnya.

Tak hanya itu, Cornelis menyebut kedua tersangka tidak mengenal bandar yang menyuruh mengambil barang. Karena, bandar tersebut selalu berganti-ganti nomor. Selama di Jakarta, kedua tersangka juga tidak bertemu dengan bandar narkoba.

"Kalau dilihat dari kemasan ini dari jaringan Malaysia. Itu sesuai dengan pengakuan tersangka, (bandar) logatnya Malaysia," ucap Cornelis.

Sementara itu, tersangka L mengaku baru sekali mengambil paket Sabu di Jakarta. Ia juga belum tahu, barang haram tersebut akan dikirimkan ke siapa dan di daerah mana.

"Belum tahu sampai di Pasuruan dikirim ke mana. Saya hanya nunggu perintah," pungkas pelaku L.

Halaman 3 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.